LUMAJANG, headlinejatim.com— Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung meninjau lokasi tanggul jebol di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, pasca banjir lahar dingin Gunung Semeru.
Tanggul sepanjang 2 kilometer itu rusak parah di titik sepanjang 300 meter akibat banjir lahar pada 11 April 2025. Dampaknya mengancam 272 kepala keluarga, lebih dari 1.000 jiwa, serta 165 hektare lahan pertanian produktif.
“Kalau tanggul ini tidak segera dibangun, sawah akan terdampak, rumah warga pun rawan banjir susulan. Ini tanggung jawab kita bersama,” tegas Khofifah saat meninjau lokasi, Minggu (25/5).
Proyek perbaikan melibatkan kolaborasi antara Pemprov Jatim, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, dan Pemkab Lumajang. Saat ini tengah dibangun tanggul sepanjang 280 meter dan krib pengarah arus 166 meter, dengan total anggaran mencapai Rp10,5 miliar.
Untuk percepatan, dikerahkan lima excavator dan enam dump truck. Material yang disiapkan mencakup 3.750 bronjong dari Pemprov Jatim dan tambahan 200 bronjong dari BBWS Brantas, serta pemasangan pipa galvanis untuk memperkuat struktur tanggul.
Meski musim hujan belum sepenuhnya reda, Khofifah meminta pengerjaan tetap dipacu. “Menunggu kemarau terlalu lama. Masyarakat akan terus merasa tidak aman. Segera kerjakan bagian yang memungkinkan,” ujarnya.
Sejumlah langkah teknis juga dilakukan, seperti pembangunan kisdam, krib darurat dari batu bolder, pengalihan aliran sungai, dan pengelolaan sedimentasi secara berkelanjutan.
Gubernur Khofifah juga menegaskan komitmen jangka panjang pemerintah dalam penguatan infrastruktur tangguh di kawasan rawan bencana. “Kami hadir bukan hanya saat bencana. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tandasnya.
Di akhir kunjungan, Khofifah mengajak warga memperkuat gotong royong dan kesiapsiagaan. “Semangat kebersamaan warga Sumberwuluh luar biasa. Ini kekuatan utama kita hadapi tantangan,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati mengapresiasi kecepatan respons Pemprov Jatim. “Kami berterima kasih atas kepedulian Bu Gubernur yang langsung menggerakkan Dinas PU SDA. Semoga pemulihan berjalan lancar dan warga kembali tenang,” katanya.
Sebagai catatan, tanggul jebol akibat banjir lahar dingin selama dua hari berturut-turut itu sempat memicu kepanikan warga. Status Tanggap Darurat Bencana ditetapkan sejak 11 Mei hingga 8 Agustus 2025 sebagai waktu optimal untuk pemulihan.