Dr. Jamhadi, MBA: Pemimpin Rendah Hati yang Tak Pernah Lelah Menyambung Silaturahmi dan Menggerakkan Ekonomi Rakyat

Surabaya, headlinejatim.com— Di balik senyum ramah dan tutur kata yang tenang, siapa sangka pria bersahaja ini pernah menjadi motor penggerak dunia usaha di Surabaya selama lebih dari satu dekade? Dialah Dr. Ir. Jamhadi, MBA, sosok yang tak hanya dikenal karena kiprahnya sebagai CEO PT Tata Bumi Raya, namun juga karena kepribadiannya yang hangat, rendah hati, dan dekat dengan semua kalangan. Dari pengusaha, akademisi, tokoh agama, hingga komunitas akar rumput.

Lahir dan besar di Mojokerto, Jamhadi menempuh pendidikan teknik sipil di kota Surabaya sebelum kemudian meraih gelar MBA dari European University of Belgium dan menyelesaikan program doktoral di bidang Ekonomi Pembangunan. Namun bagi Jamhadi, gelar akademik hanyalah alat, bukan tujuan. “Ilmu harus dibumikan, bukan dibangga-banggakan,” ujarnya suatu kali saat diminta menjadi pembicara dalam forum UMKM.

Read More

Kariernya terbilang panjang dan konsisten dalam dunia organisasi. Ia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Surabaya selama dua periode (2009–2019), pernah menjadi Direktur KADIN Institute Jatim, dan kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Surabaya. Namun lebih dari sekadar jabatan, Jamhadi menanamkan prinsip hidup yang jarang ditemukan di kalangan elite: tawadhu’, atau kerendahan hati.

“Bisnis itu soal hati, bukan hanya kalkulasi”
Sebagai Ketua Apvokasi Jawa Timur dan Ketua Umum YKPN Jatim, ia sering berada di tengah-tengah konflik bisnis. Namun alih-alih bersikap keras, ia memilih menjadi jembatan yang adil dan menenangkan. Ia percaya bahwa win-win solution dalam bisnis hanya bisa dicapai bila kedua pihak membuka hati dan pikiran, bukan sekadar duduk di meja perundingan.

“Saya percaya, setiap orang punya potensi untuk tumbuh bersama. Yang dibutuhkan hanyalah ruang saling percaya dan kemauan untuk berbagi,” ungkapnya saat mengisi seminar kewirausahaan di kampus almamaternya.

Dekat dengan Umat, Akrab dengan Dunia

Menariknya, Jamhadi bukan hanya dikenal di ruang-ruang bisnis, tapi juga akrab dengan berbagai organisasi keagamaan dan sosial seperti NU, Muhammadiyah, MUI, hingga ISMI. Ia hadir bukan sebagai tokoh, melainkan sebagai sahabat dan pendengar. Tak jarang ia tampak duduk bersila berdampingan dengan para kiai, ustaz, maupun pemuda kampung dalam diskusi-diskusi kecil yang membahas ekonomi umat.

Di level internasional, ia dipercaya sebagai Chairman International Chamber KlCCI for Indonesia. Sebuah posisi yang membawanya berinteraksi langsung dengan para pelaku ekonomi global. Meski demikian, ia tetap menganggap silaturahmi lokal jauh lebih bermakna.

Menjadi Pemimpin Tanpa Harus Berteriak

Yang membuat Jamhadi berbeda adalah caranya memimpin tanpa mendominasi. Ia lebih senang berdiskusi dibanding memberi instruksi, dan lebih banyak mendengar sebelum berbicara. Banyak yang menyebutnya sebagai role model pemimpin masa kini. Pintar, tapi tidak angkuh; berjejaring luas, tapi tetap membumi.

“Saya hanya ingin hidup bermanfaat. Itu saja,” tuturnya singkat, sambil tersenyum saat ditanya apa ambisinya ke depan.

Di tengah hiruk-pikuk dunia usaha yang kerap dipenuhi persaingan dan egosentrisme, kehadiran figur seperti Dr. Jamhadi adalah angin segar. Ia menunjukkan bahwa menjadi pemimpin tidak harus keras, dan menjadi pengusaha tidak harus rakus. Dalam sosoknya, kita belajar bahwa kesuksesan sejati justru datang dari ketulusan dan kemampuan untuk menjaga hubungan, bukan hanya membangun perusahaan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *