Surabaya, headlinejatim.com – Di balik megahnya perayaan Idul Adha tahun ini, terselip kisah haru dari seorang peternak sederhana di Surabaya. Suyatno (51), warga Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Pakal, tak pernah menyangka bahwa salah satu sapinya, Bruno Gemoy, terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo Subianto.
Bruno Gemoy adalah sapi jantan jenis Simental berusia 4 tahun dengan bobot mencapai 845 kilogram. Ia menjadi satu dari 68 ekor sapi kurban yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian untuk Presiden dan Wakil Presiden pada Idul Adha 1446 Hijriah. Namun, tak semua hewan dipilih langsung oleh Presiden. Dan Bruno adalah salah satu yang mendapatkan kehormatan itu.
Dari 300 Kilogram Menjadi 845 Kilogram
“Awalnya saya beli dari peternak di Tulungagung tahun 2021. Waktu itu bobotnya masih 300 kilogram. Saya tertarik karena tulang dan posturnya bagus. Dari situ saya rawat dengan serius,” tutur Suyatno saat ditemui di kandangnya, Minggu (26/5).
Dalam proses penggemukan, Suyatno menggunakan metode perawatan kombinasi antara pakan hijauan dan konsentrat tinggi protein. Pakan tambahan seperti ampas tahu, onggok, dedak halus, serta vitamin diberikan secara rutin. “Saya beri makan tiga kali sehari, air bersih harus selalu tersedia. Kadang saya tambahi susu juga kalau musim hujan biar stamina dia tetap stabil,” jelasnya.
Untuk memastikan kenyamanan, kandang Bruno dilengkapi kipas angin, blower, dan lantai berlapis karpet karet. Bruno bahkan dimandikan dua hari sekali dan tidak pernah dibiarkan kotor atau stres.
Tidak Sekadar Merawat, Tapi Membangun Ikatan
Apa yang dilakukan Suyatno bukan hanya rutinitas. Ia membangun ikatan emosional dengan sapinya. “Bruno itu teman saya. Kalau saya datang ke kandang, dia langsung nyamperin. Saya sering ajak ngobrol kayak anak sendiri,” ungkapnya.
Suyatno sendiri bukan peternak besar. Ia hanya memiliki 5 ekor sapi di kandangnya saat ini. Ia memulai usahanya pada 2009 dengan modal 2 ekor sapi betina. Usaha kecil-kecilan itu ia jalani sambil bekerja serabutan dan menggarap lahan sawah milik keluarganya.
“Dulu saya pernah hampir berhenti beternak karena harga sapi anjlok pas pandemi. Tapi saya tetap bertahan karena ini satu-satunya pekerjaan yang saya bisa. Sekarang, Allah kasih kejutan besar lewat Bruno,” katanya sambil menahan haru.
Didistribusikan ke Masjid Pemkot Surabaya
Menurut informasi dari Dinas Peternakan Jawa Timur, Bruno Gemoy dijadwalkan diserahkan ke Sekretariat Negara pada H-2 Idul Adha. Setelah proses administrasi, sapi ini akan dikirim ke Masjid Muhajirin Pemkot Surabaya, salah satu masjid rujukan penerima hewan kurban dari Presiden.
Proses penyembelihan dan pembagian daging akan dilakukan pada H+1 Idul Adha dan ditangani oleh panitia yang ditunjuk langsung oleh pemerintah daerah.
Inspirasi bagi Peternak Kecil
Kisah Suyatno kini mulai menyebar di kalangan peternak lokal. Ia bahkan diundang untuk berbagi pengalaman dalam forum peternak binaan Dinas Peternakan Kota Surabaya. Ia berharap kisahnya bisa menginspirasi generasi muda agar tidak malu menekuni usaha ternak.
“Peternakan ini bukan pekerjaan rendahan. Kalau ditekuni dengan sungguh-sungguh, hasilnya bisa luar biasa. Saya buktinya,” ujarnya tegas.
Dari kandang sederhana di pinggiran Surabaya, Suyatno membuktikan bahwa ketekunan, cinta, dan komitmen bisa membawa seseorang sampai ke istana negara, meski hanya lewat seekor sapi.