Hari Boneka Sedunia: Ketika Boneka Menyimpan Rindu, Cinta, dan Luka yang Tak Terucap

headlinejatim.com —Setiap orang punya satu benda yang tak terganti, meski telah lama disimpan atau lusuh oleh waktu. Bagi sebagian besar dari kita, benda itu adalah boneka.

Mungkin tak semua orang mengingat tanggal 15 Juli sebagai sesuatu yang istimewa. Tapi bagi mereka yang pernah menggenggam harapan dalam wujud sepotong kain dan kapas, Hari Boneka Sedunia adalah peringatan sunyi yang penuh makna.

Read More

Bukan sekadar mainan. Bukan sekadar hadiah. Boneka adalah saksi bisu dari cinta yang pernah diberikan, kesedihan yang tak sempat ditangis, dan harapan yang diam-diam dirajut dalam keheningan.

Boneka yang Tidak Pernah Membantah

Boneka tidak pernah menjawab. Tapi justru dalam diamnya itulah kita belajar merasa lebih aman. Anak kecil yang tak punya teman bermain, ibu yang menanti anaknya pulang dari rantau, hingga nenek yang tinggal sendiri setelah suaminya berpulang, semuanya bisa menemukan kelegaan dengan memeluk boneka.

Bentuknya boleh sederhana. Kadang hanya sehelai kain digulung, diberi mata dari kancing, dan senyum dari benang merah. Tapi ia bisa menjadi tempat pulang bagi hati yang sedang patah. Ia menjadi penampung air mata, tempat menyimpan rindu, atau bahkan pengganti pelukan yang tak sempat diberikan.

Kisah dari Balik Pelukan

Di sebuah rumah sakit kecil, seorang relawan memberikan boneka berwarna hijau kepada seorang anak perempuan yang tengah melawan leukemia. Si kecil memeluk boneka itu seperti memeluk ibunya. “Namanya Lala,” katanya pelan. “Dia akan nemenin aku kemoterapi.”

Di tempat lain, seorang pria dewasa yang bekerja sebagai manajer—menaruh boneka kecil di sudut meja kerjanya. “Ini dari anak saya,” katanya sambil tersenyum. “Setiap kali saya ingin menyerah, saya lihat matanya. Saya ingat untuk siapa saya bekerja.”

Boneka tidak selalu diberikan karena seseorang masih anak-anak. Kadang, boneka diberikan justru karena seseorang telah tumbuh dan butuh diingatkan bahwa ia masih punya sisi lembut yang perlu dijaga.

Memberi dengan Cara yang Paling Sederhana

Hari Boneka Sedunia bukan tentang nostalgia semata. Ini adalah hari yang mengingatkan kita bahwa perhatian bisa diwujudkan dengan cara yang paling sederhana. Bahwa cinta bisa dibungkus dalam benda sekecil boneka dan dikirim kepada siapa pun yang membutuhkannya.

Di banyak negara, gerakan “Berikan Boneka, Tebarkan Senyum” dilakukan pada hari ini. Boneka dibagikan kepada anak-anak korban bencana, pasien kanker, pengungsi, dan lansia. Tidak dengan pidato atau seremoni, cukup pelukan dan mata yang hangat menerima.

Boneka itu mungkin tidak berkata apa pun. Tapi kehadirannya sering kali jauh lebih bermakna daripada kata-kata panjang.

Saat Kita Menemukan Kembali Sisi Kanak-Kanak

Barangkali kita sudah terlalu dewasa untuk menangis di pelukan boneka. Tapi siapa yang bisa menyangkal bahwa ada ruang kosong dalam hidup kita yang hanya bisa diisi oleh sesuatu yang lembut, hening, dan mengerti tanpa bertanya?

Hari ini, pada 15 Juli, mungkin kamu tidak sedang memegang boneka seperti saat kecil dulu. Tapi mungkin kamu bisa memberikannya kepada seseorang. Mungkin adikmu. Atau anakmu. Atau bahkan ibumu yang kini lebih banyak sendiri.

Berikan satu boneka kecil. Bukan karena mereka membutuhkannya, tetapi karena dunia ini membutuhkan lebih banyak kehangatan, lebih banyak cinta yang tidak terburu-buru.

Dan siapa tahu, dari sebuah boneka kecil, seseorang akhirnya merasa dipeluk di tengah sunyi yang panjang.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *