GRESIK, heaslinejatim.com– Pemerintah Kabupaten Gresik meluncurkan program Desa Migran Emas sebagai upaya untuk menciptakan migrasi yang aman dan berkelanjutan, serta memberikan perlindungan maksimal bagi pekerja migran Indonesia. Peluncuran Program bertajuk “Kampanye Migrasi Aman dan Terlindungi Melalui Pemberdayaan Ekonomi.” berlangsung di Gedung Wahama Ekspresi Poesponegoro (WEP), Jumat (11/7)
Peluncuran program ini dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, serta sejumlah kepala desa dari lima desa yang terpilih untuk bergabung dalam program ini.
Program Desa Migran Emas bertujuan untuk menciptakan ekosistem migrasi yang tidak hanya aman, tetapi juga berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan memberikan akses kepada calon pekerja migran untuk mengikuti pelatihan keterampilan, kelas bahasa, serta informasi terkait prosedur migrasi yang benar dan aman.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menekankan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada peningkatan keterampilan calon pekerja migran, serta pentingnya pendampingan yang komprehensif.
“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap pekerja migran yang berangkat memiliki dokumentasi yang sah, keterampilan yang memadai, dan kemampuan bahasa yang baik,” ujar Bupati Fandi.
Salah satu bagian unggulan dalam program ini adalah pelatihan bahasa asing bagi calon pekerja migran yang akan dilakukan di beberapa desa terpilih.
“Dengan menguasai bahasa negara tujuan, diharapkan para pekerja migran akan memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses, serta mengurangi potensi kesalahan dalam proses migrasi yang bisa berujung pada eksploitasi atau penipuan, ” tegas Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik.
Desa yang terlibat dalam program ini meliputi Desa Campurejo, Dalegan, Mentaras, Cangaan, dan Ngemboh. Dalam acara peluncuran, kepala desa dari masing-masing desa tersebut secara simbolis membacakan ikrar perlindungan pekerja migran. Ikrar ini mencakup komitmen untuk mendukung pemberdayaan ekonomi, memberikan edukasi terkait migrasi aman, serta melindungi hak-hak pekerja migran dan keluarga mereka.
Menteri Ketenagakerjaan, Abdul Kadir Karding, menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil oleh Pemkab Gresik.
“Kami berharap program Desa Migran Emas ini dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia, sehingga migrasi pekerja migran bisa dilakukan dengan lebih aman dan terlindungi,” tambah Karding.
Ia menambahkan program Desa Migran Emas juga berfokus pada pencegahan migrasi non-prosedural yang sering kali melibatkan calo ilegal. “Pekerja migran yang berangkat tanpa prosedur yang jelas seringkali menjadi korban kekerasan dan penipuan, sehingga perlindungan melalui jalur legal menjadi prioritas utama dalam program ini, ” tegasnya.
Sebagai tanda dimulainya implementasi program ini, dilakukan penandatanganan prasasti Desa Migran Emas yang menandai keberhasilan tahap awal program yang telah dimulai di lima desa terpilih.
Diharapkan, dengan adanya program ini, para pekerja migran Indonesia dapat memulai perjalanan mereka dengan persiapan yang lebih baik, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi keluarga dan desa mereka.
Dengan program Desa Migran Emas, Pemkab Gresik berharap dapat menciptakan sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk mewujudkan migrasi yang aman, terlindungi, dan membawa manfaat ekonomi yang maksimal bagi pekerja migran Indonesia.