GRESIK, headlinejatim.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik kembali menunjukkan komitmennya dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Pada Rabu (9/7), sebanyak 50 orang yang terdiri dari 25 petugas dan 25 warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjalani tes urine serentak di aula dalam Rutan Gresik.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam upaya menciptakan lingkungan lembaga pemasyarakatan yang bersih dari narkoba dan segala bentuk penyimpangan.
Pelaksanaan tes urine ini menggandeng sejumlah pihak, antara lain Puskesmas Cerme, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gresik, Koramil Cerme, serta Polsek Cerme. Pemeriksaan dilakukan secara acak dan menyeluruh terhadap petugas maupun warga binaan, untuk memastikan tidak ada celah bagi peredaran gelap narkotika di dalam rutan.
Kepala Rutan Gresik, Yuliawan Dwi Nugroho, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas. Tes urine merupakan langkah preventif yang sangat penting dalam menjaga integritas serta menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan bersih dari pengaruh buruk narkotika.
“Ini adalah komitmen kami untuk tidak memberi ruang sedikit pun bagi narkoba. Lingkungan pemasyarakatan harus bersih, demi mendukung pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan,” tegas Yuliawan.
Lebih lanjut, Yuliawan menambahkan bahwa pemberantasan narkoba di Rutan Gresik tidak hanya menyasar warga binaan, tetapi juga petugas. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penegakan integritas, serta untuk membangun budaya kerja yang sehat, disiplin, dan profesional.
Melalui tes urine ini, Rutan Gresik memperkuat sinergi dengan unsur kesehatan, TNI-Polri, dan BNN sebagai mitra strategis dalam menciptakan zona hijau dari narkoba. Upaya ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mendukung sistem pemasyarakatan yang humanis, transparan, dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
