headlinejatim.com— Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyambut kunjungan Qantas (AUSNATCOM) dan Delegasi UNICEF Australia di Balai Pemuda, Selasa (8/7/2025). Kali ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widayati, bersama Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa Arie Rukmantara, Tubagus Arie Rukmantara turut mendampingi kunjungan tersebut.
Di kesempatan ini, Kepala DP3APPKB, Ida Widayati mengatakan, kunjungan tamu Delegasi UNICEF Australia kali ini adalah untuk mendengarkan secara langsung aspirasi anak-anak di Kota Surabaya. Tujuannya, yakni untuk mendorong Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) Paripurna ke depannya.
“Jadi UNICEF terus mendorong Surabaya untuk benar-benar menjadi Kota Layak Anak. Bukan seperti saat sekarang ini yang masih Kota Layak Anak kategori utama, dan memang hingga saat ini UNICEF selalu mendampingi Surabaya, termasuk pada tahun lalu anak-anak diberi kesempatan untuk menyampaikan berbagai hal tentang Surabaya di Kota Jinan, Tiongkok,” kata Ida.
Para tamu delegasi dari Australia kali ini disambut secara langsung oleh Forum Anak Surabaya (FAS) di Balai Pemuda. Sebelum kunjungan ke Balai Pemuda, para tamu delegasi berkunjung ke sejumlah tempat pelayanan. Mulai dari Kelas Ibu Balita Posyandu Kusumajaya 7 di Pucang Sewu, hingga ke SD Negeri Kertajaya 4 Surabaya untuk memberikan edukasi pencegahan bullying serta gizi terhadap anak. “Jadi sudah sejak tadi pagi beliau-beliau ini melihat Posyandu, kemudian layanan Puskesmas, kemudian ke sekolah juga, dan terakhir di Balai Pemuda,” ujarnya.
Di samping itu, Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa Arie Rukmantara Tubagus Arie Rukmantara mengatakan, kunjungan Qantas (AUSNATCOM) dan Delegasi UNICEF Australia kali ini, juga untuk melihat perkembangan pemberdayaan dan partisipasi anak di Kota Surabaya, Indonesia. Karena dalam hal ini, Arie menjelaskan, perusahaan maskapai asal negeri Kanguru itu sudah sejak lama dengan UNICEF berkolaborasi dalam menangani pemberdayaan anak.
“Mereka ingin melihat perkembangan panjang dari donasi dan kontribusi (pemberdayaan anak) kepada UNICEF di seluruh dunia. Jadi Qantas tidak hanya memberikan (kontribusi) untuk Indonesia, tapi di seluruh dunia,” kata Arie.
Selain itu, alasan Qantas (AUSNATCOM) dan Delegasi UNICEF Australia berkunjung ke Surabaya, Indonesia karena Kota Pahlawan adalah calon Kota Layak Anak Dunia. “Alasan lainnya, yakni karena tingkat partisipasi anak-anaknya yang juga luar biasa,” ujarnya.
Di kesempatan ini, anak-anak diminta untuk menceritakan bagaimana anak-anak di Surabaya dilibatkan oleh pemkot ke dalam pembangunan kota ini. Diantaranya, mulai dari mengikuti diskusi bersama DPRD, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), dan sebagainya.
“Nah titik dalam perjalanan hari ini yang kami tunjukkan adalah ‘Life Cycle’, jadi soal siklus hidup. Jadi mereka menceritakan bagaimana aspirasi mereka bisa didengarkan oleh Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), bagaimana bisa diskusi dengan DPRD, bisa ikut Musrenbang, dan sebagainya,” terangnya.
Selain itu, para tamu delegasi juga diajak, bagaimana siklus di Kota Surabaya. Yakni mulai dari diajak ke tempat layanan Posyandu, lalu juga ditunjukkan bahwa di Surabaya ada pendidikan soal gizi bagi ibu hamil dan menyusui di Puskesmas, hingga pencegahan bullying terhadap anak di sekolah. Tidak hanya itu, tamu delegasi tersebut juga diajak untuk berkunjung ke Podcast Siaran Arek Surabaya di Balai Pemuda.
“Nah, setelah kita tunjukkan itu semua, akhirnya mereka (tamu delegasi) tahu bagaimana siklus kehidupan remaja di Surabaya, hingga akhirnya bisa berpartisipasi dalam pembangunan Kota Surabaya. Jadi tim dari Qantas hari ini melihat intervensi life cycle yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, dan Pemerintah Pusat, dan bersama UNICEF,” paparnya.
Arie berharap, setelah adanya kunjungan ini Qantas bersama UNICEF Australia bisa menginformasikan ke lebih banyak belahan dunia lainnya, bahwa perkembangan anak-anak di Surabaya sangat luar biasa. “Harapan mereka bisa memberitakan betapa hebatnya anak-anak di Surabaya, mungkin bisa melalui produk video yang bisa diputar di dalam layar televisi pesawat Qantas,” pungkasnya.