headlinejatim.com—Dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji Nusa Tenggara Timur (NTT), 74 dan 75 telah tiba di asrama haji pada Jumat (4/7) malam.
Kloter 74 tiba di Asrama Haji pada pukul 19.00 WIB. Kloter ini berisikan 380 jemaah haji dengan rincian 378 jemaah haji dari NTT dan 2 jemaah haji asal Surabaya yang tanazul.
Kloter 75 tiba di asrama pada pukul 23.15 WIB. Kloter ini berisikan 377 jemaah yang terdiri dari 244 jemaah haji dari NTT dan 133 dari Jawa Timur.
Kedatangan dua kloter ini disambut khusus oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena.
Turut hadir mendampingi Ketua Komisi 3 dan Ketua Komisi 5 DPRD Provinsi NTT beserta anggota , Kakanwil Kemenag Provinsi NTT, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT, Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya dan para pejabat administrator di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi NTT.
Tidak hanya satu kloter, Emanuel menyambut langsung kedatangan kloter 74 dan 75. Dalam sambutannya Gubernur mengucapkan selamat datang kepada para jemaah haji.
“Sungguh sangat beruntung orang-orang yang dapat melaksanakan ibadah haji karena balasan haji mabrur adalah surga,” tuturnya mengutip satu hadis.
Ia berharap semua jemaah yang datang memperoleh haji mabrur.
“Jika Bapak/Ibu meraih haji mabrur maka akan bertambah rezeki, amal baik, dan menjadi teladan. Haji mabrur adalah memberikan makanan dan menebarkan kebaikan,” lanjutnya mengutip hadis lagi.
Ia berharap dengan menjadi haji mabrur, para haji dan hajah dapat semakin berperan aktif dalam toleransi dan menghadapi perbedaan, dan memberikan sumbangsih bagi Masyarakat sekitar.
“Misalnya saja setelah menjadi haji dan hajah, Bapak/Ibu dapat berperan aktif membantu kasus stunting, itu adalah amal baik dalam bermasyarakat,” terangnya.
Ia mengungkapkan kehadirannya menyambut kepulangan karena semestinya ia melepas keberangkatan Jemaah haji NTT di Asrama haji Surabaya.
“Kebetulan saat itu saya belum bisa, sekarang saya bisa menjemput jemaah dari Tanah Suci,” ucapnya.
Emanuel menerangkan penyambutan kedatangan Jemaah haji di NTT sangat meriah dan penuh toleransi.
“Begitu tiba di ibukota provinsi, Kupang, jemaah disambut suka cita. Ketika datang di daerah masing-masing, mereka juga disambut dengan meriah. Hebatnya lagi, yang menjadi panitia penyambutan adalah Masyarakat lintas agama, tidak hanya Islam, tetapi juga, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Hal ini menunjukkan toleransi antar umat beragama yang rukun dan damai di NTT,” tandasnya.
Emanuel mengungkapkan kabar duka bahwa ada 5 jemaah haji NTT yang meninggal.
“1 jemaah meninggal ketika dirawat di RS Haji pada masa pemberangkatan, 4 jemaah meninggal di Tanah Suci,” terangnya.
Setelah proses pemulangan di asrama haji, sebagian jemaah haji NTT lanjut menginap di asrama haji, sebagian menginap di hotel di luar asrama.
Sebagian besar diagendakan kembali ke NTT pada Minggu (6/7) dan sebagian kecil pada hari ini, Sabtu (5/7) dan Senin (7/7).
Sebagaimana yang disampaikan Gubernur Emanual, ketika tiba di Kota Kupang, ibu kota Provinsi, jemaah akan disambut meriah. Setelah itu mereka pulang menuju kampung halaman masing-masing.