Surabaya, headlinejatim.com— PT PLN Nusantara Power (PLN NP) kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia unggul di sektor ketenagalistrikan. Hal ini diwujudkan melalui perpanjangan kerja sama strategis dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khususnya Dinas Pendidikan Jatim, untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui program unggulan PLN NP Class.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan pada Jumat (4/7) di Surabaya, oleh Komang Parmita selaku Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, didampingi TB Ari Wibawa M, Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN NP, serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai.
Kolaborasi ini memperpanjang kerja sama yang telah berjalan sejak tahun 2021 dan akan terus berlanjut hingga lima tahun ke depan. Program PLN NP Class sendiri telah diinisiasi sejak 2016, dan selama hampir satu dekade telah memberikan dampak signifikan dalam menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia industri.
Hingga saat ini, sebanyak 2.937 siswa telah mengikuti program ini. Dari jumlah tersebut, 1.877 siswa berhasil memperoleh sertifikasi kompetensi, dan 152 guru dari berbagai SMK di Jawa Timur turut terlibat dalam kegiatan pelatihan serta peningkatan kapasitas.
Salah satu pilar utama program ini adalah magang bersertifikat di enam unit pembangkit milik PLN NP. Program ini disusun agar selaras dengan perkembangan industri ketenagalistrikan, khususnya dalam aspek digitalisasi dan kemajuan teknologi.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan bahwa PLN NP Class merupakan bentuk nyata kontribusi perusahaan terhadap penguatan pendidikan vokasi nasional.
“Investasi terbaik adalah pada pendidikan generasi muda. Melalui PLN NP Class, kami tidak hanya mencetak tenaga kerja yang siap pakai, tetapi juga mendorong transformasi pendidikan vokasi agar benar-benar link and match dengan kebutuhan industri,” ujar Ruly.
MoU ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari pengembangan kurikulum vokasi berbasis industri, program magang bagi guru dan siswa, penyediaan sarana pembelajaran, hingga pelaksanaan uji kompetensi bersertifikat yang diakui secara nasional.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menyambut baik kerja sama ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Jatim Cerdas.
“Kolaborasi ini merupakan wujud nyata transformasi pendidikan vokasi. Kami ingin SMK di Jawa Timur menjadi kawah candradimuka dalam mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri,” ungkap Aries.
Ia juga mengapresiasi komitmen PLN NP dalam mendukung kemajuan pendidikan vokasi secara konsisten.
“Ini bukan sekadar penandatanganan formalitas. PLN NP benar-benar menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan vokasi, terutama dalam mendampingi dan memfasilitasi lulusan SMK agar lebih kompetitif,” tambahnya.
Perpanjangan kerja sama ini menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan SDM vokasi yang tangguh, kompeten, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Harapannya, model kolaborasi semacam ini dapat terus dikembangkan dan direplikasi di berbagai daerah, agar manfaatnya dapat dirasakan secara lebih luas oleh generasi muda Indonesia. (*)