Surabaya, headlinejatim.com— Sebagai bagian dari transformasi layanan dan komitmen memperkuat sinergi lintas sektor, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menyelenggarakan audiensi bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jawa Timur.
Audiensi ini menjadi titik awal untuk menjalin komunikasi yang lebih kolaboratif dan berkelanjutan dalam mendukung pertumbuhan investasi, ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM, penguatan ekosistem energi hijau, serta percepatan elektrifikasi di seluruh pelosok Jawa Timur.
General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir menjelaskan bahwa PLN Jawa Timur saat ini memiliki cadangan daya mencapai 1.989 MW per Mei 2025. Kapasitas tersebut tidak hanya mencukupi kebutuhan pelanggan eksisting, tetapi juga membuka peluang investasi baru, baik dari sektor industri besar maupun dari sektor menengah dan kecil seperti UMKM serta startup teknologi.
“Kami di PLN tidak hanya menyediakan listrik, kami ingin menjadi mitra yang hadir sejak awal, sebelum bangunan berdiri, sebelum kabel tersambung. Kami siap mendampingi pelaku usaha dari perencanaan hingga operasional untuk memastikan bahwa listrik menjadi enabler bukan hambatan,” tegas Ahmad.
PLN juga menjelaskan kesiapan layanan di 43 pulau di wilayah Jawa Timur, di mana 41 di antaranya telah terlistriki. Langkah ini sejalan dengan komitmen PLN mendukung pemerataan energi dan membuka akses terhadap wilayah yang selama ini sulit dijangkau.
Pertemuan dengan HIPMI Jawa Timur dipimpin langsung oleh Ketua Umum HIPMI Jatim, Ahmad Salim Assegaf, yang hadir bersama jajaran pengurus dan anggota dari berbagai sektor usaha. Dengan lebih dari 2.800 anggota aktif dan jaringan BPC di seluruh kabupaten/kota, HIPMI merupakan kekuatan ekonomi yang tumbuh dinamis dan siap berkolaborasi.
Dalam pertemuan tersebut isu yang menjadi fokus diskusi antara lain kemitraan dalam pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk properti, mall, dan kawasan komersial, partisipasi pelaku usaha muda dalam kegiatan elektrifikasi, serta pemanfaatan produk layanan PLN oleh HIPMI di sektor konstruksi, energi dan digitalisasi.
“Kami benar-benar merasakan transformasi layanan PLN yang semakin baik. Kami siap menjadi mitra baik sebagai pelanggan maupun bagian dari ekosistem transformasi PLN,” ungkap Ahmad Salim.
Sementara itu, audiensi bersama Kadin membahas beberapa isu strategis meliputi penyediaan listrik andal dan berkualitas untuk kawasan industri dan manfukatur, peningkatan akses dan literasi energi baru terbarukan (EBT) untuk pelaku ekspor dan produsen besar, peluang kemitraan dalam pengembangan smart city dan smart energy untuk daerah pertumbuhan baru.
Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menyambut baik inisiatif PLN dalam membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan dunia usaha, dan berharap kemitraan ini berlanjut dalam bentuk program kerja bersama dan dukungan untuk menciptakan iklim investasi yang ramah dan kompetitif.