Kota Batu, headlinejatim.com — Cabang olahraga loncat indah resmi dipertandingkan untuk pertama kalinya dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX. Bertempat di Taman Rekreasi Selecta, Kota Batu, sebanyak 67 atlet dari 15 kabupaten/kota bersaing memperebutkan medali di 10 nomor pertandingan.
Pada laga perdana yang digelar Selasa (1/7), Sifa Kartika Putridari Kabupaten Mojokerto berhasil mencatat sejarah sebagai peraih medali emas pertama dari cabang ini. Ia unggul dalam nomor papan 5 meter putri, yang menjadi nomor pembuka dalam kompetisi tersebut.
Medali perak diraih Maheswari Galuh Nastiti dari Kota Surabaya, sementara medali perunggu diperoleh Clarisa Garcia Kelud Ertrisia dari Kota Batu.
Ketua Pengprov Aquatic Indonesia Jawa Timur, Sewanti Rumpoko, menyatakan kegembiraannya atas debut loncat indah di Porprov tahun ini. Menurutnya, partisipasi yang mencapai 67 atlet terdiri dari 32 atlet putra dan 35 atlet putri merupakan angka yang menggembirakan untuk cabang olahraga yang baru pertama kali dipertandingkan.
“Ini luar biasa. Baru pertama kali dilombakan di Porprov tapi langsung diikuti 67 atlet dari 15 kabupaten/kota,” ujar Sewanti, Selasa (1/7).
Ia juga optimistis bahwa ke depan akan lahir banyak bibit atlet potensial dari Jawa Timur melalui cabang loncat indah. “Melihat animo peserta, kami semakin semangat untuk menjadikan loncat indah sebagai salah satu olahraga andalan yang bisa menyumbang medali bagi Jawa Timur di PON mendatang,” ujar mantan Wali Kota Batu itu.
Sewanti turut menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Batu yang telah menyediakan tempat penyelenggaraan yang tidak hanya layak, tapi juga memiliki nilai historis. “Bertanding di Selecta ini sangat istimewa. Tempatnya legendaris, kolam renangnya bersejarah, dan papan loncatnya juga representatif. Ini menjadi ajang olahraga sekaligus promosi wisata untuk Kota Batu,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Harian Aquatic Indonesia Jawa Timur, Herlambang Wijaya, menyebut panitia sengaja mendatangkan wasit dari Jakarta dan Jawa Tengah untuk memastikan kualitas penilaian yang transparan dan profesional.
“Langkah ini bukan karena kami meragukan SDM lokal, tapi justru agar pelatih dan atlet di Jawa Timur dapat belajar langsung dari juri nasional dan pelatih senior luar daerah. Ini bagian dari pembelajaran bersama,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kehadiran juri profesional ini akan menciptakan suasana kompetitif yang sehat dan adil bagi seluruh peserta.
Dalam kesempatan terpisah, Technical Delegate Loncat Indah Porprov Jatim, Ronaldy Herbintoro, menyampaikan bahwa penyelenggaraan cabor ini menjadi langkah awal penting bagi perkembangan loncat indah di Jawa Timur.
Ia juga menyinggung potensi loncat indah masuk dalam agenda Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda), seiring dengan kemungkinan cabang ini dipertandingkan di tingkat nasional, yakni dalam Popnas.
“Kalau loncat indah benar-benar masuk Popnas, maka Popda Jatim sangat mungkin akan mengadopsinya. Ini peluang yang harus disambut dengan persiapan yang serius sejak sekarang,” tegas Ronaldy.