Surabaya, headlinejatim.com— Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan bantuan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada 15.350 pengemudi ojek online (ojol) yang merupakan warga ber-KTP Surabaya. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis di Graha Sawunggaling, Selasa (1/7/2025), melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur.
Mitra pengemudi ojol yang menerima bantuan ini berasal dari berbagai platform, seperti Gojek, Grab, dan Maxim. Bantuan tersebut merupakan bentuk perlindungan sosial bagi para pekerja rentan yang setiap hari menghadapi risiko tinggi di jalan raya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa pembangunan kota tidak hanya berfokus pada infrastruktur, melainkan juga pada keadilan sosial. Salah satunya dengan memastikan pekerja rentan mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Buat saya, manusia itu lebih penting. Pembangunan jalan bisa menyusul. Yang utama adalah keadilan sosial harus dirasakan semua warga,” tegas Cak Eri, sapaan akrabnya.
Bantuan ini merupakan bagian dari program perlindungan sosial yang lebih luas. Sebelumnya, Pemkot Surabaya juga telah memberikan bantuan serupa kepada 76.000 pelayan publik, di antaranya Ketua RT/RW, LPMK, Bunda PAUD, pengurus rumah ibadah, kader Surabaya Hebat (KSH), dan tenaga kontrak seperti satgas kebersihan.
Eri Cahyadi juga mengutip data riset dari Institute of Government and Public Affairs UGM dan The Prakarsa, yang menyebut 70-80 persen pengemudi ojol bekerja lebih dari 13 jam per hari dan mengalami risiko tinggi kecelakaan. Selain itu, sekitar 60 persen di antaranya tetap bertahan sebagai pengemudi dalam lima tahun ke depan.
“Sampai hari ini, ada 1,7 juta driver ojol yang tidak memiliki asuransi kecelakaan kerja. Di Surabaya, kami tidak berdebat soal status mitra atau pekerja. Selama Anda warga Surabaya, kami bantu,” tegas Eri.
Tak hanya itu, Pemkot juga menyiapkan program padat karya bagi pengemudi ojol agar memiliki tambahan penghasilan.
Wali Kota Eri menyampaikan permohonan maaf kepada pengemudi ojol yang belum menerima bantuan meski ber-KTP Surabaya. Ia menjelaskan bahwa kebijakan prioritas diberikan kepada warga dengan KTP Surabaya sebelum tahun 2022.
“Kalau KTP-nya dari tahun 2022 ke atas, mohon maaf, belum bisa kami bantu sekarang. Kami prioritaskan yang sudah lama tinggal di Surabaya agar bantuan merata,” jelasnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur, Hadi Purnomo, menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Surabaya atas kepeduliannya terhadap pekerja rentan. Menurutnya, pengemudi ojol merupakan salah satu kelompok yang paling rentan secara ekonomi dan keselamatan kerja.
“Risiko mereka sangat tinggi karena setiap hari bekerja di jalan. Hari ini Cak Eri hadir membuktikan komitmennya melindungi mereka,” ujar Hadi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disperinaker) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa bantuan ini dibiayai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima dari pemerintah pusat. Penggunaan dana tersebut diatur dalam Permenkeu Nomor 72 Tahun 2024 dan dituangkan dalam Perwali Nomor 9 Tahun 2025.
Adapun kriteria penerima adalah warga Surabaya berusia 18–65 tahun, berpenghasilan di bawah UMK, tidak berstatus TNI/Polri, ASN, atau pegawai pemerintah non-ASN, serta belum terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan penerima upah.
Dari total 24.000 data awal, setelah proses validasi dan verifikasi, jumlah penerima yang lolos seleksi menjadi 15.350 orang. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti data ganda, usia tidak sesuai, status pekerjaan, pendapatan di atas UMK, hingga pengemudi yang telah meninggal dunia namun masih tercatat aktif.
“Mereka yang sudah menerima KUR dan otomatis telah memiliki BPJS Ketenagakerjaan juga tidak menerima bantuan. Bantuan ini hanya untuk yang benar-benar belum mendapat perlindungan apa pun,” tegas Hebi.
Hebi menambahkan, pendataan lanjutan masih terus dilakukan untuk memastikan akurasi dan ketepatan sasaran program ini.
“Kami cek ulang data dari Juni 2025. KTP penerima harus terbit sebelum 2022 sesuai arahan Pak Wali,” pungkasnya.