Ricuh Final Futsal Porprov Jatim IX/2025: Duel Malang vs Surabaya Berakhir Ricuh, Laga Ditunda Tanpa Kepastian

Malang, headlinejatim.com— Final cabang olahraga futsal putra Porprov IX/2025 Jawa Timur yang mempertemukan tim Kota Malang dan Surabaya di Graha Polinema berubah menjadi arena kericuhan. Laga panas ini terpaksa dihentikan saat babak kedua menyisakan delapan menit 33 detik, akibat situasi yang tak lagi kondusif di dalam maupun luar lapangan.

Pertandingan yang berlangsung Jumat sore ini awalnya berjalan dengan intensitas tinggi. Surabaya tampil dominan sejak menit awal dan menutup babak pertama dengan keunggulan 1-0. Ketika babak kedua dimulai, tekanan berlanjut. Surabaya menggandakan skor menjadi 2-0, sementara Malang terus berjuang menembus lini pertahanan lawan tanpa hasil.

Read More

Tensi laga yang tinggi merambat ke tribun penonton. Sorakan provokatif dan yel-yel bernada negatif menggema, bahkan menyasar Persebaya dan pendukungnya—meski klub tersebut tak terlibat langsung dalam pertandingan. Ketegangan meningkat saat pemain saling bentur, dan penonton membalas dengan lemparan botol ke arah lapangan.

Puncak kericuhan terjadi ketika laga tersisa lebih dari delapan menit. Aksi lemparan air mineral dan intrusi suporter ke lapangan memaksa wasit menghentikan pertandingan. Beberapa orang yang mengenakan atribut kontingen Kota Malang bahkan mendekati wasit untuk melancarkan protes. Keamanan pun diperketat. Pemain Surabaya dievakuasi ke area aman di bawah penjagaan ketat aparat keamanan.

“Alasan utama penghentian pertandingan adalah keamanan. Ketika dilanjutkan nanti, kami pastikan tanpa penonton,” ujar Ikhwan dari LOC cabang olahraga futsal Porprov IX/2025.

Meski sempat dihentikan selama 15 menit dan sempat dilanjutkan, kericuhan kembali terjadi. Pertandingan akhirnya benar-benar ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur, Arief Anton Sujarwo, menyebut penundaan laga sudah sesuai dengan regulasi. “Jika ada kericuhan, pertandingan harus dihentikan selama dua kali sepuluh menit. Itu sudah kami jalankan. Karena kondisi tak kunjung kondusif, laga resmi ditunda,” ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya kini akan berkoordinasi dengan Dispora Kota Malang dan KONI Jatim untuk menentukan venue serta jadwal baru pertandingan. Graha Polinema sendiri dijadwalkan digunakan untuk pertandingan ju jitsu mulai Sabtu (28/6/2025).

“Kami berharap keputusan cepat segera diambil agar kedua tim tidak terlalu lama menunggu,” kata Arief.

Ricuhnya final ini mencoreng semangat sportivitas Porprov Jatim yang semestinya menjadi ajang unjuk prestasi dan persaudaraan antardaerah. Kini, semua mata tertuju pada keputusan lanjutan panitia: apakah laga bisa digelar kembali dengan aman, atau berujung tanpa juara.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *