Jakarta, headlinejatim.com — Subholding pembangkitan PT PLN (Persero), yaitu PLN Nusantara Power (PLN NP), kembali menorehkan sejarah baru. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024, perusahaan mencatatkan kontribusi laba dari entitas asosiasi sebesar Rp2,35 triliun. Angka ini menjadi rekor tertinggi sejak berdirinya PLN NP, sekaligus tertinggi dibandingkan anak usaha dan subholding PLN lainnya.
Kontribusi signifikan ini menjadi bagian dari total laba bersih PLN NP pada tahun 2024 yang mencapai Rp12,91 triliun, atau 129 persen dari target. Angka tersebut mewakili 13,23 persen dari laba konsolidasi PLN yang tercatat sebesar Rp17,76 triliun.
Keberhasilan tersebut ditopang oleh kinerja dua perusahaan asosiasi utama: PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dan PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB).
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, mengapresiasi capaian luar biasa ini.
“Kontribusi laba dari PLN NP, khususnya dari perusahaan asosiasi, menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi strategis. Dengan capaian Rp2,35 triliun dari sisi asosiasi, PLN NP menunjukkan kemampuan luar biasa dalam membangun kerja sama joint venture yang berdaya saing global,” ujar Hartanto.
Ia menambahkan bahwa investasi pada entitas asosiasi hanya sekitar 5,5 persen dari total aset PLN NP. Namun, mampu menyumbang hampir 20 persen dari laba bersih perusahaan, menandakan efisiensi dan efektivitas strategi investasi.
“Ini adalah refleksi nyata dari kekuatan PLN NP dalam menggandeng mitra global untuk pertumbuhan berkelanjutan.”
Sementara itu, Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyampaikan bahwa hasil ini merupakan buah dari strategi jangka panjang dan kerja keras seluruh jajaran.
“Apresiasi yang diberikan menjadi cambuk dan semangat bagi kami untuk terus bergerak maju. Ke depan, tantangan semakin nyata, termasuk mengeksekusi proyek-proyek dalam RUPTL secara menyeluruh. Kuncinya adalah kolaborasi cerdas, inovasi, dan kerja keras yang berkelanjutan.”
Saat ini, total aset PLN NP tercatat sebesar Rp355,5 triliun. Portofolio investasinya mencakup berbagai proyek strategis melalui skema joint venture dan Independent Power Producer (IPP), di antaranya PLTU Jawa 7 dengan teknologi Ultra Super Critical dan PLTU Cilacap yang menjadi penopang kelistrikan di wilayah selatan Pulau Jawa.
Dengan semangat transformasi dan visi menjadi perusahaan pembangkit energi berkelanjutan yang terkemuka dan terpercaya, PLN Nusantara Power siap menghadapi tantangan pengembangan sekitar 100 proyek pembangkitan dalam RUPTL 2025–2034. Perusahaan juga terus memperkuat peran dalam mendukung ketahanan energi nasional.