Dinkes Surabaya Tegaskan Tak Ada Pembiaran Pasien Gawat Darurat di Puskesmas Dupak, Layanan Kegawatdaruratan Diperkuat

SURABAYA, headlinejatim.com— Dinas Kesehatan Kota Surabaya memastikan tidak terjadi pembiaran terhadap penanganan pasien gawat darurat di Puskesmas Dupak, Kecamatan Krembangan. Klarifikasi ini disampaikan menyusul adanya keluhan dari warga terkait dugaan keterlambatan penanganan pasien yang akhirnya meninggal dunia di rumah, Senin (16/6/2025).

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, menjelaskan bahwa keluarga pasien awalnya datang ke Puskesmas Dupak sekitar pukul 10.30 WIB untuk melaporkan kondisi istri mereka yang sakit di rumah, Jalan Bangurejo I/32, Kelurahan Dupak. Laporan diterima oleh petugas Linmas, yang saat itu berada di pos jaga puskesmas.

Read More

“Petugas langsung memberikan edukasi agar keluarga segera menghubungi layanan darurat melalui Call Center 112, supaya Tim Gerak Cepat (TGC) bisa langsung dikerahkan ke lokasi,” ujar Nanik.

Selain mengarahkan ke CC 112, petugas juga meminta keluarga melapor ke Poli Umum untuk pendataan lebih lanjut. Petugas triase pun kembali menyarankan langkah yang sama, yakni segera menghubungi layanan kegawatdaruratan.

Sekitar pukul 11.15 WIB, Tim Gerak Cepat dari Dinas Kesehatan Surabaya tiba di lokasi. Namun sayangnya, saat dilakukan pemeriksaan, tim medis menyatakan pasien telah meninggal dunia.

Menanggapi kabar yang beredar mengenai dugaan pembiaran, Nanik menegaskan bahwa seluruh petugas telah mengikuti prosedur dan berupaya memberi respon terbaik dalam kondisi saat itu.

“Kami turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga almarhumah. Namun, dari hasil evaluasi, tidak ada unsur kelalaian. Prosedur penanganan gawat darurat telah dijalankan sesuai standar, meskipun hasil akhirnya tidak sesuai harapan,” jelasnya.

Evaluasi dan Penguatan Layanan Gawat Darurat

Kejadian ini, lanjut Nanik, menjadi bahan evaluasi penting untuk meningkatkan layanan kesehatan primer, khususnya di puskesmas. Dinkes Surabaya telah meminta Kepala Puskesmas Dupak untuk melakukan pembinaan kepada petugas Linmas dan petugas triase yang bertugas saat kejadian.

“Kami akan perkuat lagi SOP layanan gawat darurat, terutama dalam aspek koordinasi dan percepatan respons. Pembinaan internal terhadap petugas lapangan juga akan dilakukan secepatnya,” tegasnya.

Dinkes juga mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu menghubungi layanan darurat 112 ketika menghadapi situasi medis yang mendesak. Layanan ini terhubung langsung dengan TGC dan RS rujukan, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.

Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki sistem layanan, termasuk penguatan respon kegawatdaruratan di tingkat puskesmas.

“Setiap kejadian akan menjadi pembelajaran. Kami akan terus berbenah demi memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik, cepat, dan responsif untuk seluruh warga Surabaya,” tutup Nanik.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *