headlinejatim.com —9 Juni bukan sekadar tanggal di kalender. Ia adalah hari di mana jutaan orang di seluruh dunia memperingati kehadiran satu tokoh kartun yang temperamental, lucu, dan secara misterius sangat manusiawi: Donald Duck.
Debut Seekor Bebek yang Tak Terlupakan
Segalanya bermula pada 9 Juni 1934. Di layar kecil, dalam film pendek berjudul The Wise Little Hen, seekor bebek muncul. Berbaju pelaut biru, bersuara cempreng, dan tampak lebih suka menghindari pekerjaan ketimbang membantunya. Namun dari kemalasan dan kelucuannya, muncul sesuatu yang tidak disangka Walt Disney sendiri: penonton menyukai si bebek ini.
Donald Fauntleroy Duck, nama lengkapnya, bukan karakter sempurna. Ia mudah marah, sering gagal, cerewet, bahkan kadang egois. Tapi justru di situlah letak pesonanya. Donald seperti kita. Penuh kekurangan, tapi terus mencoba. Ia bukan pahlawan tanpa cela, tapi ia berjuang dengan caranya sendiri.
Suara di Balik Donald
Karakter Donald tidak akan hidup tanpa suara khasnya yang tak tergantikan. Clarence “Ducky” Nash adalah orang pertama yang mengisi suara Donald. Suaranya yang menyerupai bebek berbicara dengan lidah terlipat. Terasa aneh, tapi justru ikonik. Suara itu membuat Donald jadi berbeda. Nash mengisi suara Donald selama lebih dari lima dekade, dan tongkat estafet itu kemudian dilanjutkan oleh Tony Anselmo, yang juga pernah menjadi murid Nash sendiri. Di balik suara-suara itu, ada dedikasi untuk menjaga roh Donald tetap hidup.
Awal Mula Peringatan Hari Donald Duck
Hari Donald Duck pertama kali diperingati pada 9 Juni 1984, tepat lima puluh tahun sejak debut sang bebek. Di Los Angeles, perayaan besar digelar, dan dari sanalah tanggal itu ditetapkan sebagai momen istimewa bagi Donald. Sejak itu, penggemar dari berbagai penjuru dunia menjadikan 9 Juni sebagai hari tidak resmi untuk merayakan keberadaan karakter yang telah menjadi bagian dari masa kecil dan kehidupan mereka.
Peringatan yang Dijalani dengan Cinta
Tidak ada aturan baku dalam merayakan Hari Donald Duck. Di berbagai negara, komunitas penggemar memiliki caranya sendiri. Ada yang mengadakan pemutaran film-film pendek Donald Duck, membaca ulang komik-komik klasik, membuat ilustrasi baru, bahkan mengenakan kostum Donald dan bertemu sesama penggemar.
Di Indonesia sendiri, komunitas penggemar Disney, khususnya Donald Duck, hidup dalam berbagai bentuk. Dari forum daring pecinta komik “Donal Bebek” yang terbit sejak tahun 1970-an, hingga kolektor setia yang menyimpan edisi lawas komik cetak asli dari Belanda dan Italia. Ada pula komunitas yang aktif berbagi koleksi dan nostalgia melalui pertemuan daring, diskusi, dan pameran kecil di acara budaya pop.
Beberapa komunitas internasional, seperti “Donaldist Society” di Jerman, bahkan mempelajari karakter Donald secara akademis. Mereka menyebut studi ini sebagai “Donaldism”. Bagi mereka, komik Donald Duck adalah cermin masyarakat modern dengan segala kekacauan dan absurditasnya. Di Italia, Paperino menjadi simbol masa kecil lintas generasi, dan di Belanda, majalah mingguan Donald Duck Weekblad masih menjadi bacaan utama anak-anak dan remaja.
Donald Duck dan Kita
Apa yang membuat Donald Duck bertahan selama 90 tahun lebih?
Jawabannya sederhana: karena ia nyata. Bukan secara fisik, tapi secara emosional. Donald bukan Mickey yang selalu optimis, bukan pahlawan dengan segala solusi. Ia gagal, marah, jatuh, dan sering terlihat bodoh. Tapi ia bangkit. Ia berteriak, menangis, tertawa, dan terus berjalan.
Dalam dunia yang menuntut kita untuk kuat, sabar, dan selalu benar, Donald hadir sebagai pengingat bahwa tidak apa-apa menjadi lelah. Tidak apa-apa marah. Tidak apa-apa tidak sempurna.
Merayakan, Mengenang, Menyambung Rasa
Setiap 9 Juni, penggemar Donald Duck di seluruh dunia melakukan satu hal yang sama: mereka berhenti sejenak untuk mengenang karakter yang membuat mereka tertawa saat kecil, membuat mereka merasa tidak sendirian saat dewasa, dan menyatukan mereka dalam satu semangat: cinta pada karakter yang begitu manusiawi dalam ketidaksempurnaannya.
Donald Duck adalah kita semua. Dalam frustrasi yang tak bisa diungkap, dalam kegagalan yang berulang, dalam cinta yang tetap ada meski dunia tidak selalu adil. Dan karena itu, setiap 9 Juni, kita bukan hanya merayakan bebek kartun. Kita merayakan diri kita sendiri.
Selamat Hari Donald Duck. Terima kasih telah tumbuh bersama kami, menemani kami, dan menjadi bagian dari siapa kami hari ini.