Surabaya, headlinejatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka peluang kerja sama lintas negara dengan Hungaria. Hal ini terungkap dalam kunjungan Duta Besar Hungaria untuk Republik Indonesia, H.E. Lilla Karsay, yang disambut langsung oleh Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, di ruang kerjanya, Selasa (3/6/2025).
Pertemuan itu berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Dubes Karsay mengaku baru pertama kali menginjakkan kaki di Kota Pahlawan meski telah sembilan tahun bertugas di Indonesia. Dalam lawatannya kali ini, ia tidak hanya mengenal Surabaya lebih dekat, tetapi juga membuka pintu untuk sejumlah peluang kolaborasi strategis.
“Terima kasih sudah menerima kami. Surabaya punya sejarah panjang dan kami memahami pentingnya upaya menjaga kebudayaan. Selamat ulang tahun untuk Kota Surabaya,” ujar Dubes Lilla Karsay yang terkesan dengan atmosfer kota dan keramahan warganya.
Potensi Kolaborasi: Pendidikan, Smart City, dan Infrastruktur
Wakil Wali Kota Armuji menyambut baik kedatangan Dubes Hungaria dan mengenalkan berbagai potensi Surabaya sebagai kota metropolitan yang aktif membangun ekosistem kolaboratif. Ia menyebut Surabaya sebagai pusat perdagangan, pendidikan, dan pariwisata di Indonesia bagian timur.
“Kami baru saja merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-723. Di usia ini, kota kami semakin matang dalam hal pengelolaan masyarakat, budaya, dan digitalisasi,” kata Armuji.
Dalam pertemuan itu, Hungaria menyoroti sejumlah sektor potensial untuk kolaborasi, di antaranya:
• Smart City dan Digitalisasi: Hungaria siap berbagi pengalaman dalam pengembangan sistem digital, termasuk sistem rekam medis nasional berbasis platform yang dapat terhubung antar rumah sakit. Dubes Karsay menilai hal ini sejalan dengan penguatan sistem e-Government di Surabaya.
• Pengelolaan Air: Dengan rekam jejak Hungaria dalam pengelolaan air bersih, terbuka peluang kerja sama dengan Surabaya, termasuk dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan dan distribusi air berkelanjutan.
• Pendidikan: Hungaria menawarkan beasiswa penuh bagi 110 mahasiswa Indonesia setiap tahun untuk jenjang S1 hingga S3. Ia juga mendorong dosen dan akademisi di Surabaya untuk mengambil peluang pendidikan lanjutan.
• Pariwisata & Budaya: Kedua pihak bersepakat bahwa kebudayaan adalah aset penting. Hungaria membuka ruang kerja sama dalam pengelolaan artefak sejarah, pengembangan desa wisata, hingga pelibatan UMKM lokal untuk menarik wisatawan asing.
• Kesehatan: Selain platform rekam medis, Hungaria juga mengusulkan pertukaran pengetahuan dalam sistem kesehatan terpadu, khususnya yang bisa diterapkan di RSUD maupun klinik-klinik swasta di Surabaya.
• Wacana Sister City: Debrecen dan Surabaya
Salah satu ide menarik yang muncul dalam pertemuan itu adalah kemungkinan kerja sama kota kembar (sister city) antara Surabaya dan Debrecen, kota terbesar kedua di Hungaria yang dikenal dengan Festival Bunga Debrecen.
Menurut Dubes Karsay, kesamaan budaya ini dapat menjadi titik temu kolaborasi.
“Debrecen punya Festival Bunga yang mirip dengan Surabaya Vaganza. Kami sangat terbuka memfasilitasi komunikasi jika Surabaya tertarik untuk menjalin hubungan sister city,” jelasnya.
Dubes Karsay juga mengagumi desain arsitektur dan fungsi Gedung Balai Pemuda Surabaya, yang menurutnya ideal sebagai ruang publik bersejarah yang tetap hidup dan produktif di era modern.
Wakil Wali Kota Armuji menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan menindaklanjuti pertemuan tersebut dengan diskusi bersama jajaran internal. Ia menegaskan komitmen Surabaya untuk terbuka terhadap kolaborasi internasional yang bermanfaat bagi pembangunan kota.
“Kami akan pelajari lebih lanjut dan segera tindak lanjuti peluang-peluang kerja sama ini. Semoga ini menjadi awal hubungan yang baik antara Surabaya dan Hungaria,” pungkas Armuji.