Stok Hewan Kurban di Jatim Surplus Jelang Idul Adha, Gubernur Khofifah Pastikan Aman, Sehat, dan Bebas PMK

“Jatim Siap Suplai ke Provinsi Lain, Pengawasan Kesehatan Hewan Diperketat”

NGAWI, headlinejatim.com— Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa stok hewan kurban di wilayahnya tidak hanya mencukupi, tapi juga surplus. Seluruh hewan kurban dipastikan dalam kondisi sehat, aman, dan bebas dari penyakit menular seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sesuai standar syariat Islam.

“Proyeksi kebutuhan sapi kurban di Jatim tahun ini mencapai 98.388 ekor, sementara ketersediaannya mencapai 526.987 ekor. Artinya, kami surplus 428.599 ekor,” ungkap Gubernur Khofifah saat meninjau Peternakan Sawojajar Farm milik Syaiful Hidayat di Prandon, Karang Tengah, Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/5).

Read More

Tak hanya sapi, stok hewan kurban lainnya juga menunjukkan angka surplus signifikan. Untuk kambing, tersedia 872.195 ekor dengan kebutuhan 346.924 ekor, sementara domba tersedia 292.251 ekor dari kebutuhan 66.352 ekor. Bahkan stok kerbau mencapai 1.730 ekor, jauh melebihi kebutuhan 13 ekor.

“Dengan stok sebesar ini, kami siap menyuplai ke provinsi lain yang membutuhkan hewan kurban,” tegasnya.

Untuk menjamin kualitas dan keamanan hewan kurban, Pemprov Jatim mengerahkan total 2.598 petugas pemeriksa kesehatan hewan, terdiri dari dokter hewan, paramedik veteriner, pengawas mutu pakan dan bibit ternak. Pemeriksaan dilakukan sebelum (ante mortem) dan sesudah penyembelihan (post mortem), mencakup berbagai titik penjualan, rumah potong hewan (RPH), hingga peternakan.

“Kami ingin memastikan setiap hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat dalam kondisi sehat. Pemeriksaan dilakukan secara ketat dan berkala,” tegas Khofifah.

Pemprov Jatim juga menyiapkan 3.254 Juru Sembelih Halal (Juleha) yang akan bertugas di 38 kabupaten/kota se-Jatim, guna memastikan proses penyembelihan sesuai syariat Islam dan protokol kebersihan.

Mengantisipasi kekhawatiran masyarakat soal PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD), Gubernur Khofifah memastikan kasus kedua penyakit tersebut telah berhasil dikendalikan hingga Mei 2025. Hal ini tak lepas dari pemberian vaksin, vitamin, desinfektan, serta pengawasan lalu lintas ternak antar wilayah sesuai SOP.

“Alhamdulillah, dengan dukungan Pemerintah Pusat melalui Kementan dan Dirjen PKH, serta pengawasan yang ketat, PMK dan LSD bisa ditekan dan terkendali,” ujar Khofifah.

Dalam kunjungan ke Sawojajar Farm, Khofifah juga mengapresiasi langkah Pemkab Ngawi yang membangun hilirisasi sektor peternakan dan memberdayakan UMKM lokal. Peternakan ini bermitra dengan kelompok petani dan pelaku UMKM untuk memanfaatkan limbah tahu-tempe sebagai pakan ternak berkualitas tinggi.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan terima kasih atas dukungan Gubernur dan menyatakan komitmen Pemkab untuk terus mendukung penguatan sektor peternakan dan UMKM.

“Alhamdulillah, peternakan ini mampu memberdayakan masyarakat sekitar dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan,” ujar Ony.

Sebagai bagian dari kunjungan, Gubernur Khofifah juga menyaksikan secara langsung Sapi Bantuan Masyarakat (Banmas) milik Presiden Prabowo Subianto yang dititipkan di Ngawi. Sapi jenis Peranakan Onggole (PO) tersebut berusia 7-8 tahun, tinggi 170 cm, dengan bobot mencapai 1.011 kg.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *