Lamongan, headlinejatim.com– Komitmen terhadap energi bersih dan ramah lingkungan makin nyata. PT PLN (Persero) bersama Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Lamongan resmi mengoperasikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan rumah sakit, menjadikannya salah satu fasilitas kesehatan pertama di Lamongan yang mendukung ekosistem kendaraan listrik.
Peresmian SPKLU ini dihadiri oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, General Manager PLN UID Jawa Timur Ahmad Mustaqir, Ketua PWM Jatim Sholihin Fanani, Ketua PDM Lamongan Shodikin, serta Direktur RSM Lamongan Umi Aliyah.
Terdapat dua unit SPKLU yang dioperasikan dengan kapasitas masing-masing 50 kW dan 7 kW. Pembangunan SPKLU ini menggunakan skema partnership antara PLN dan mitra penyedia lahan serta perangkat charger.
Langkah Visioner Rumah Sakit
Bupati Lamongan menyebut inisiatif ini sebagai langkah visioner. “Ini bukti nyata institusi kesehatan bisa ambil bagian dalam mendorong transformasi energi. RSM Lamongan jadi contoh konkrit bagaimana sektor layanan publik ikut serta dalam transisi menuju energi bersih,” ujar Yuhronur.
Senada dengan itu, Direktur RSM Lamongan, Umi Aliyah menegaskan komitmen rumah sakit untuk menjadi pelopor inovasi. “Kami ingin RS ini bukan hanya pusat penyembuhan, tapi juga pusat perubahan. SPKLU ini strategis karena berada di jalur utama provinsi, memudahkan masyarakat mengakses pengisian kendaraan listrik,” ujarnya.
PLN Siap Dukung Ekosistem EV
General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menyatakan bahwa hingga kini telah ada 339 SPKLU di Jawa Timur yang tersebar di 206 titik strategis. “Langkah RSM Lamongan sangat kami apresiasi. Ini sinyal positif bahwa transisi energi telah merambah ke berbagai sektor,” ucap Ahmad.
Ia menambahkan, penggunaan SPKLU di Jawa Timur juga terus meningkat. Tercatat hingga Mei 2025, sudah ada 7.622 transaksi pengisian daya kendaraan listrik dengan total konsumsi energi mencapai 188.549 kWh.
PLN memastikan ketersediaan infrastruktur dan layanan terbaik untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik sebagai bagian dari target besar Indonesia menuju Net Zero Emission 2060.