Dukung Keberlanjutan Lingkungan, PLN Gelar Aksi Tanam Pohon

Surabaya, headlinejatim.com – Di tengah krisis iklim yang kian nyata, PLN tak hanya bicara soal listrik. Di Jember dan Kediri, perusahaan ini turun langsung ke lapangan, bukan untuk meresmikan jaringan baru, melainkan menanam pohon. Aksi simbolik? Mungkin. Tapi lebih dari itu, ini adalah langkah kecil yang menuntut keberlanjutan, bukan sekadar pencitraan musiman.

Di Jember, kegiatan tanam pohon dibarengi dengan penyerahan bantuan pendidikan bagi santri, menciptakan narasi baru bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan generasi bisa berjalan seiring. PLN secara terbuka mengajak publik agar tak lagi memosisikan pelestarian lingkungan sebagai beban negara atau aktivis semata, melainkan tanggung jawab kolektif.

Read More

“Kegiatan ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam membangun kesadaran dan aksi bersama untuk lingkungan hidup yang lebih baik,” ujar Ahmad Mustaqir, General Manager PLN UID Jatim. Namun pertanyaannya: seberapa jauh komitmen ini akan dijaga ketika sorotan kamera telah bergeser?

Di Kediri, kolaborasi PLN dengan komunitas hijau dalam Festival Hari Bumi 2025 menunjukkan pendekatan yang lebih partisipatif. Pasar Zero Waste, konser lingkungan, hingga diskusi kritis soal isu sampah dan ketahanan pangan digelar terbuka. Inisiatif ini menandakan bahwa edukasi lingkungan bukan sekadar wacana elite, tapi ruang temu antar kepentingan publik yang nyata.

Ke depan, PLN merencanakan aksi tanam pohon Cemara Gunung di Tosari dan kolaborasi pengelolaan sampah bersama Bank Sampah di berbagai kota di Jawa Timur. Narasi yang dibangun bukan lagi sekadar korporasi besar yang ingin terlihat hijau, tapi sebagai pemicu gerakan sosial yang menyentuh akar rumput.

Dengan tantangan krisis iklim yang terus meningkat, pertaruhan bukan lagi pada siapa yang bersuara paling keras, melainkan siapa yang konsisten bertindak. Lewat rangkaian aksi ini, PLN setidaknya mulai menjawab pertanyaan itu dengan pohon, dengan santri, dengan sampah, dan dengan harapan bahwa ini bukan akhir, tapi awal dari perubahan yang lebih sistemik.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *