PONOROGO, headlinejatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa senilai total Rp 4,76 miliar kepada masyarakat Ponorogo. Penyerahan dilakukan di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Rabu (14/5), disambut antusias warga yang menerima langsung berbagai program bantuan tersebut.
Bantuan yang disalurkan meliputi Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Program Keluarga Harapan (PKH) Plus untuk lansia, bantuan operasional pendamping PKH, tali asih bagi TKSK dan Tagana, hingga program pemberdayaan seperti Desa Berdaya, Bumdes, dan Jatim Puspa tahun 2025. Menariknya, Gubernur Khofifah juga membagikan sepatu baru gratis kepada anak-anak sekolah sebagai bentuk dukungan menjelang tahun ajaran baru.
Khofifah berpesan agar bantuan yang diterima digunakan dengan bijak, terutama untuk mencukupi kebutuhan dasar. Ia mengingatkan agar bantuan tidak digunakan untuk hal-hal konsumtif seperti membeli pulsa atau paket data, kecuali jika digunakan untuk mendukung usaha produktif yang bergantung pada internet.
“Gunakanlah bantuan ini sebaik-baiknya. Jangan dibelikan pulsa, apalagi game online. Kecuali kalau itu mendukung pekerjaan atau usaha produktif,” ujar Khofifah di hadapan para penerima.
Ia juga mengajak para orang tua untuk terus mendoakan anak-anak mereka agar menjadi generasi yang berakhlak mulia dan sukses di masa depan. Kepada anak-anak penerima bantuan sepatu, Khofifah memberikan motivasi untuk terus belajar dan meraih cita-cita setinggi langit.
“Kejarlah ilmu setinggi-tingginya. Bung Karno pernah berkata, gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang,” ucapnya penuh semangat.
Secara rinci, bantuan yang diberikan antara lain PKH Plus senilai Rp 3,49 miliar untuk 1.276 keluarga penerima manfaat, dan ASPD sebesar Rp 302,4 juta untuk 84 penyandang disabilitas. Pada triwulan I tahun ini, juga telah disalurkan Rp 612 juta kepada 1.224 keluarga PKH Plus dan 83 jiwa penerima ASPD.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Timur terhadap masyarakat Ponorogo. Ia berharap bantuan ini dapat membantu warga memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Semoga bantuan ini membawa keberkahan dan betul-betul bermanfaat, terutama dalam menopang kebutuhan harian masyarakat,” kata Sugiri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur, Budi Sarwoto, menjelaskan bahwa program bantuan ini merupakan wujud implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dan Nawa Bhakti Satya Pemprov Jatim. Bantuan juga difokuskan untuk mendorong kemandirian desa melalui penguatan kelembagaan dan ekonomi desa.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan zakat produktif kepada 50 penerima, bantuan bagi lansia PKH Plus kepada 30 orang, ASPD kepada lima penerima, serta dukungan kepada calon siswa sekolah rakyat. Pilar sosial juga mendapatkan perhatian, termasuk 15 SDM pendamping PKH Plus, lima pendamping ASPD, 15 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), dan 15 anggota Tagana.
Selain itu, tahun ini Ponorogo juga akan menerima perluasan program Bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif bagi 50 perempuan tangguh, masing-masing senilai Rp 3 juta. Untuk BKK Desa, alokasi diberikan kepada 10 desa: lima desa menerima Rp 100 juta untuk program pemberdayaan Bumdes, tiga desa untuk Program Desa Berdaya masing-masing Rp 100 juta, dan dua desa penerima Program Jatim Puspa masing-masing Rp 249,2 juta.