Surabaya, headlinejatim.com – Ekonomi Jawa Timur menunjukkan tren positif dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5 persen year-on-year, berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak, khususnya para pelaku UMKM dan industri besar yang terus berkontribusi menjaga stabilitas ekonomi daerah meski dihadapkan pada tantangan global.
Dalam keterangannya usai Sidang Paripurna DPRD Jawa Timur, Khofifah menyebut capaian ini sebagai hasil gotong royong antara pemerintah dan sektor swasta, serta kekuatan ekonomi akar rumput yang tetap bergerak produktif. “Alhamdulillah, ekonomi Jawa Timur tumbuh 5 persen. Ini buah kerja keras bersama, dari UMKM hingga pelaku industri besar,” ujarnya.
Tak hanya pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan, Jawa Timur juga berhasil menurunkan angka pengangguran terbuka dari 3,74 persen menjadi 3,61 persen. Penurunan ini menjadi indikator bahwa kebijakan ekonomi daerah mampu menjaga lapangan kerja tetap stabil, di saat banyak wilayah lain justru menghadapi potensi PHK massal akibat perlambatan ekonomi global. Khofifah menegaskan, pihaknya telah mengimbau pelaku usaha besar untuk tidak melakukan PHK, dan memilih opsi pengurangan jam atau hari kerja jika terpaksa mengurangi produksi. “Yang penting masyarakat tetap punya harapan akan kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.
Sebagai strategi untuk memperluas pasar, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga tengah fokus membuka akses pasar ekspor baru ke negara-negara potensial seperti India, Mesir, Afrika Selatan, dan kawasan Timur Tengah. Potensi ekspor produk unggulan Jawa Timur dinilai cukup besar, dan pemerintah aktif memberikan pendampingan teknis agar pelaku usaha dapat memetakan volume ekspor secara akurat, termasuk ke negara seperti Amerika Serikat. Meski begitu, Khofifah mengingatkan bahwa pasar domestik juga tidak boleh diabaikan, mengingat Indonesia sendiri merupakan pasar besar yang harus dimanfaatkan optimal.
Dalam waktu dekat, Pemprov Jatim juga akan melanjutkan misi dagang ke Balikpapan sebagai bagian dari penguatan jaringan perdagangan antarwilayah. Dari pertemuan virtual sebelumnya, potensi transaksi yang bisa dihasilkan sudah mulai terlihat dan akan ditindaklanjuti secara konkret.
Dengan kombinasi antara pertumbuhan ekonomi, penurunan pengangguran, pembukaan akses ekspor baru, dan penguatan pasar domestik, Jawa Timur dinilai mampu menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan.