SURABAYA, headlinejatim.com — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan sikap tegas soal integritas pendidikan di Jawa Timur. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (2/5), Khofifah merilis paket kebijakan pendidikan senilai Rp126,236 miliar sekaligus memperingatkan seluruh pihak agar proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berjalan jujur dan bebas intervensi.
“PPDB Jatim harus objektif, bersih, dan bebas dari titipan siapa pun. Ini soal masa depan anak-anak kita,” tegas Khofifah di hadapan para pemangku kebijakan pendidikan se-Jawa Timur.
Paket kebijakan pendidikan yang digelontorkan Pemprov Jatim mencakup pembangunan dan rehabilitasi 34 SMA, 95 SMK, dan 30 SLB dengan nilai Rp100,736 miliar. Selain itu, bantuan biaya pendidikan sebesar Rp1 juta per siswa disiapkan bagi 5.700 calon murid dari keluarga prasejahtera yang tidak diterima di sekolah negeri dan tidak menerima bantuan pemerintah, dengan total anggaran Rp5,7 miliar. Ditambah, bantuan alat praktik senilai Rp19,8 miliar untuk 152 SMK dan 1 SLB.
Khofifah menggarisbawahi pentingnya peran sekolah swasta. Dari 682.252 lulusan SMP di Jatim tahun ini, hanya 261.396 yang bisa ditampung di sekolah negeri. Artinya, lebih dari 61% lulusan harus melanjutkan ke sekolah swasta. Ia mengapresiasi sekolah swasta yang telah memberikan beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau.
“Tahun ini, hanya 38 persen yang bisa ditampung di negeri. Sekolah swasta adalah pilar penting pemerataan akses pendidikan. Terima kasih kepada para kepala satuan pendidikan swasta yang telah berkontribusi besar,” katanya.
Khofifah juga mengumumkan program “1 Sekolah 1 Inovasi” yang ditargetkan menghasilkan 4.090 inovasi dari seluruh SMA, SMK, dan SLB negeri dan swasta di Jatim. Di tengah era digital, transformasi juga dilakukan melalui kerja sama dengan ITS, termasuk integrasi materi kecerdasan artifisial ke dalam kurikulum sekolah menengah.
Pada momen Hardiknas ini, Khofifah menyaksikan langsung penandatanganan Pakta Integritas pelaksanaan PPDB oleh kepala dinas pendidikan, kepala cabang, dan kepala sekolah. Selain itu, turut dilakukan penyerahan penghargaan bagi sekolah dan daerah yang berprestasi, termasuk SMKN 12 Surabaya yang menjadi Kandidat Sekolah Rujukan Google pertama di Indonesia.
Khofifah juga menyerahkan bantuan 1.000 pasang sepatu untuk murid dari keluarga prasejahtera serta simbolis bantuan 2.000 kursi roda dari Global Village Foundation. Apresiasi juga diberikan kepada kepala cabang dinas yang telah tuntas mendistribusikan ijazah siswa yang sempat tertunda, serta penghargaan khusus bagi murid, guru, dan tenaga kependidikan inspiratif.
Peringatan Hardiknas tahun ini dimeriahkan dengan tari kolosal Mentari Art Pendidikan, fashion show siswa SMA/SMK/SLB, serta penampilan dalang cilik Niken Salindri. Namun pesan utama Khofifah tetap tajam: pendidikan di Jawa Timur harus inklusif, berintegritas, dan menjadi tonggak membangun peradaban.