Surabaya, headlinejatim.com– Di tengah sejuknya udara pegunungan Bukit Cendono, Pacet, Kabupaten Mojokerto, langkah-langkah kecil penuh semangat menyusuri jalur trekking mengawali sebuah perjalanan besar. Sabtu (26/4) kemarin, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menggelar Fun Trekking bertajuk “Move with Purpose”, menandai dimulainya ESG Journey, sebuah komitmen jangka panjang untuk mewujudkan praktik bisnis berkelanjutan yang mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Tidak hanya dihadiri oleh pengguna jasa, kegiatan ini juga melibatkan stakeholder strategis seperti Bea Cukai, Karantina, dan mitra perbankan. Bersama-sama, mereka menapaki jalur menantang, tidak sekadar untuk berolahraga, melainkan untuk mempererat kolaborasi dan menyatukan visi dalam membangun masa depan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan.
Momen bersejarah ini ditandai dengan penandatanganan Komitmen ESG oleh Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, beserta seluruh perwakilan peserta. Sebuah deklarasi bersama yang memperkuat semangat untuk menjaga langit tetap biru, lingkungan tetap hijau, dan sumber daya air tetap bersih bagi generasi mendatang.
Lebih dari sekadar simbolik, aksi nyata pun mewarnai kegiatan ini. Setiap satu kilometer yang ditempuh peserta dikonversi menjadi donasi sebesar Rp 100.000. Total jarak tempuh mencapai 575 kilometer, menghasilkan donasi sebesar Rp 57.500.000. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung beragam inisiatif keberlanjutan yang telah dirancang TPS bersama mitra dan stakeholder.
“Setiap langkah yang kita ambil hari ini bukan hanya mengatasi medan terjal, tetapi juga menggerakkan perubahan yang bermakna,” ujar Wahyu Widodo. “Melalui ESG Journey ini, kita tidak hanya menggerakkan logistik, tetapi juga membangun nilai, memperkuat kolaborasi, dan menanamkan makna keberlanjutan dalam setiap aktivitas bisnis.”
Komitmen TPS terhadap ESG tidak berhenti pada satu kegiatan. Perusahaan telah merancang peta jalan keberlanjutan hingga tahun 2026. Pada 2 Mei 2025, TPS akan menggelar kegiatan penanaman bibit pohon buah di kebun buah milik perusahaan, disusul Focus Group Discussion (FGD) pada Juli 2025 yang akan mempertemukan TPS dengan stakeholder untuk merancang program kolaboratif ESG.
Rentang waktu Juli hingga Desember 2025 akan diisi dengan CollaborAction, serangkaian aksi kolaboratif nyata untuk mendorong perubahan positif di berbagai bidang. Sedangkan pada Februari 2026, perjalanan ini akan dirangkum dalam Joint ESG Report, sebagai bentuk pertanggungjawaban kolektif atas perjalanan yang telah ditempuh bersama.
TPS menegaskan, tahun 2026 bukanlah tujuan akhir, melainkan pijakan baru untuk komitmen tanpa batas dalam mewujudkan keberlanjutan. “Perjalanan ini akan terus kita lanjutkan. Karena masa depan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan bukan sekadar mimpi, tetapi tujuan yang harus diwujudkan bersama,” tutup Wahyu.
