KOTA BATU, headlinejatim.com — Jawa Timur menorehkan sejarah baru sebagai provinsi pertama yang menyelenggarakan Retreat Kepala Perangkat Daerah sejalan dengan model retreat kabinet Presiden RI Prabowo Subianto. Dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Jatim Retreat 2025 yang digelar di Pusdik Arhanud TNI AD Kota Batu ini diikuti oleh 72 pejabat pimpinan tinggi.
Gubernur Khofifah menegaskan, retreat ini bukan sekadar forum konsolidasi, melainkan ruang strategis memperkuat orkestrasi kepemimpinan lintas perangkat daerah untuk mengakselerasi pembangunan dan pelayanan publik.
“Setiap kepala perangkat daerah harus menjadi konduktor yang mampu menyatukan ritme, memperkuat daya tahan mental, fisik, dan membangun semangat pengabdian. Kepemimpinan kuat lahir dari visi bersama dan ketangguhan jiwa,” tegas Khofifah.
Melalui retreat ini, seluruh kepala perangkat daerah dituntut menyelaraskan program Nawa Bhakti Satya dengan agenda nasional Asta Cita, memastikan setiap rupiah APBD berdampak nyata dan terukur bagi masyarakat.
Jatim juga memperkuat posisinya sebagai Gerbang Baru Nusantara, dengan empat peran utama:
1. Gerbang perdagangan dan logistik domestik dan internasional
2. Mitra pengembangan industri dan jasa
3. Mitra konektivitas antarwarga melalui moda laut, darat, udara
Dengan dukungan 7 bandara, 37 pelabuhan, 12 ruas tol, dan 12 kawasan industri, Jawa Timur tampil sebagai penggerak utama ekonomi dan logistik nasional.
Ekonomi Jatim tumbuh 4,93% (c-to-c) pada 2024, berkontribusi 14,39% terhadap PDB nasional. Inflasi Maret 2025 pun tercatat hanya 0,77% (y-on-y), lebih rendah dari rata-rata nasional, menunjukkan soliditas kinerja kolektif ASN Jatim.
Retreat ini juga memperkuat pengembangan kapasitas ASN melalui gemblengan fisik-mental bergaya militer dan materi kepemimpinan dari lembaga nasional, seperti KPK, Lemhannas, LAN RI, Kementerian PAN-RB, BKN, dan Kodam V/Brawijaya.
Sekdaprov Jatim Adhy Karyono menyebut Jatim Retreat 2025 sebagai momentum konsolidasi arah dan soliditas kepemimpinan untuk mengakselerasi transformasi birokrasi yang responsif, adaptif, dan berdampak nyata.
“Retreat ini membangun keteladanan, integritas, dan budaya kerja unggul untuk menyongsong masa depan Jawa Timur dan Indonesia Emas 2045,” pungkas Khofifah.
