Tak Hanya Anggun, Tapi Tangguh: Srikandi PLN Hadir untuk Listrik yang Aman dan Andal

Srikandi PLN Banyuwangi menjelaskan prosedur pelayanan kepada pelanggan di loket pelayanan.

Surabaya, headlinejatim.com — Di tengah peringatan Hari Kartini yang lekat dengan simbol kebaya dan seremoni, Srikandi PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur justru tampil menonjol lewat aksi nyata: memastikan listrik tetap menyala, pelanggan terlayani optimal, dan jaringan tetap aman. Perempuan PLN tak sekadar memperingati, tapi membuktikan.

Tak hanya di balik loket, para Srikandi ini juga terjun langsung ke lapangan, sektor yang selama ini identik dengan tenaga kerja laki-laki. Di ULP Indrapura dan ULP Tandes, para perempuan PLN menjalankan tugas teknis seperti pemeriksaan APP pelanggan besar, supervisi keandalan jaringan, hingga kegiatan P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) yang membutuhkan ketelitian dan keberanian.

Read More
Srikandi PLN yang bertugas sebagai petugas pengamanan tengah melayani pelanggan PLN.

“Kartini modern bukan hanya bicara tentang akses, tapi juga aksi. Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan bisa hadir di garda depan pelayanan energi dengan performa yang setara bahkan lebih,” ujar Atik Mardiyani, Manager ULP Indrapura yang memimpin langsung supervisi ke jaringan distribusi di Jalan Sindoro, Surabaya.

Dua teknisi perempuan, Angge Liliansari dan Fitri Yuniarsih, menjadi ujung tombak inspeksi pelanggan potensial berdaya di atas 41.500 VA. Sebuah tanggung jawab besar yang membutuhkan pemahaman teknis dan ketegasan dalam pelayanan.

Srikandi PLN UP3 Banyuwangi mengawasi giat Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik.

Sementara itu, di Banyuwangi dan Bojonegoro, para Srikandi juga aktif menjalankan fungsi dispatcher, pelayanan teknis lapangan, hingga kegiatan rabas jaringan listrik. Di Bojonegoro, pemangkasan vegetasi dilakukan sekaligus menjadi sarana edukasi publik soal keselamatan ketenagalistrikan.

“Ini bukan cuma soal pemangkasan pohon, tapi soal mencegah potensi korsleting, gangguan listrik, bahkan bahaya kebakaran. Kami hadir bukan sekadar karena seragam, tapi karena tanggung jawab,” kata Shinta Febriana, salah satu Srikandi PLN yang terlibat di Bojonegoro.

Srikandi PLN juga mengimbau masyarakat agar tidak menanam pohon terlalu dekat jaringan listrik dan segera melaporkan potensi gangguan lewat aplikasi PLN Mobile.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyebut bahwa keterlibatan aktif perempuan dalam sektor ketenagalistrikan adalah bukti bahwa PLN tak hanya bicara transformasi teknologi, tapi juga transformasi peran.

Srikandi PLN bertugas sebagai operator pengatur distribusi sistem kelistrikan.

“Perempuan di PLN bukan hanya pelengkap, tapi penggerak. Hari Kartini ini menjadi momentum untuk menegaskan bahwa kontribusi mereka bukan simbolik, tapi strategis. Mereka hadir dalam lini kritikal — dari pelayanan pelanggan hingga keandalan sistem,” tegasnya.

Di tengah tantangan menjaga keandalan pasokan listrik di era digital dan elektrifikasi, kehadiran Srikandi PLN menjadi aset penting. Emansipasi versi PLN tak cukup hanya dengan mengenakan kebaya, tapi dengan memastikan bahwa energi sampai ke rumah warga secara aman, andal, dan profesional.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *