Surabaya, headlinejatim.com — Di tengah euforia peringatan Hari Kartini yang kerap identik dengan kebaya dan upacara simbolik, Srikandi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memilih jalur berbeda: mengubah semangat emansipasi menjadi aksi sosial konkret yang menyasar sektor pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan akar rumput.
Di Surabaya, puluhan warga RW 5 Pucang Sewu menerima layanan kesehatan gratis dari Srikandi PLN. Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga konsultasi medis profesional diberikan secara cuma-cuma. Fokus utamanya? Perempuan dan lansia yang sering kali terpinggirkan dari akses layanan kesehatan layak.
Tak berhenti di situ, di Pamekasan-Madura, mereka menyasar isu mendasar lainnya: akses pendidikan. Bersama Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, Srikandi menyalurkan bantuan pendidikan kepada 11 siswa-siswi dari Yayasan Al Uswah, sebuah bentuk komitmen jangka panjang agar perjuangan Kartini tak berhenti di ruang-ruang peringatan.
“Semangat Kartini bukan sekadar dikenang, tapi dilanjutkan. Kami ingin hadir sebagai jalan bagi anak-anak untuk tetap bermimpi, dan bagi perempuan untuk tetap berdiri tegak dalam keterbatasan,” tegas Chairunnisa Rhimadhani, Srikandi PLN UP3 Madura.
Di Jember dan Situbondo, gerakan ini meluas ke sektor informal. Ratusan paket sembako dibagikan kepada para pengemudi ojek online (ojol) perempuan dan pedagang pasar. Bukan sekadar bantuan logistik, tapi bentuk solidaritas sesama perempuan pekerja yang bertahan dalam kerasnya realitas ekonomi.
Lidya, salah satu ojol wanita penerima bantuan di Jember, tak kuasa menahan haru. “Ini lebih dari sekadar sembako. Ini bentuk pengakuan bahwa kami juga berjuang, kami juga penting,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
General Manager PLN UID Jatim, Ahmad Mustaqir, menegaskan bahwa inisiatif ini mencerminkan semangat baru perempuan PLN, bukan hanya setara, tapi juga memimpin perubahan.
“Lewat Srikandi PLN, kami ingin tunjukkan bahwa perempuan tidak hanya mampu berdiri sejajar, tapi juga menjadi motor penggerak kebaikan sosial. Ini bukan charity, ini adalah perubahan mindset dalam ekosistem BUMN,” tegasnya.