Surabaya, headlinejatim.com — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerukan pentingnya peran strategis perempuan sebagai penyangga utama ketangguhan bangsa di tengah gelombang krisis global. Peringatan Hari Kartini tahun ini dijadikan momentum untuk menegaskan bahwa semangat emansipasi harus bermuara pada aksi nyata perempuan dalam menghadapi tantangan zaman.
“Perempuan hari ini tidak hanya menjadi simbol perjuangan kesetaraan, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan emosional keluarga di tengah krisis yang multidimensi,” tegas Khofifah dalam peringatan Hari Kartini di Surabaya, Senin (21/4).
Ia menekankan, konflik geopolitik, perang dagang, serta krisis pangan dan ekonomi global telah mengguncang banyak sendi kehidupan. Dalam situasi tersebut, peran perempuan justru semakin vital. Mereka menjadi pengelola utama ketahanan keluarga, mulai dari urusan dapur hingga manajemen keuangan rumah tangga.
“Sebagai manajer ekonomi keluarga, perempuan menunjukkan kecakapan luar biasa. Mereka mampu menyiasati pengeluaran, mencari penghasilan tambahan, bahkan menciptakan lapangan kerja skala mikro dari rumah,” jelasnya.
Tak hanya soal ekonomi, perempuan juga memainkan peran penting dalam ketahanan pangan keluarga. Mulai dari mengatur pola konsumsi sehat, menanam sayuran di pekarangan, hingga mengadopsi gaya hidup hemat energi—semuanya menjadi bentuk nyata kontribusi perempuan dalam menjaga keberlangsungan keluarga di tengah tekanan global.
Lebih jauh, Khofifah menyoroti peran perempuan sebagai pelindung emosional dan pendidik karakter bagi anak-anak. Dalam situasi krisis, mereka menjadi sumber ketenangan, penguat mental, sekaligus penanam nilai-nilai luhur sejak dini.
“Ketangguhan perempuan bukan hanya fisik atau finansial, tapi juga emosional dan spiritual. Ini modal besar bagi bangsa untuk tetap berdiri tegak di tengah guncangan global,” ujarnya.
Dalam era digital, perempuan juga berperan sebagai kurator informasi dalam keluarga. Mereka berperan aktif dalam membimbing anak-anak menghadapi arus informasi yang masif, menyaring hoaks, dan menjaga keluarga dari paparan budaya instan yang merusak.
“Kecakapan perempuan masa kini adalah harmoni antara kearifan lokal dan kecanggihan digital. Ini kekuatan luar biasa yang tak boleh diabaikan,” tambah Khofifah.
Ia juga mengapresiasi kiprah perempuan Jawa Timur dalam membangun solidaritas berbasis komunitas. Dari koperasi, kegiatan sosial, advokasi kebencanaan, hingga partisipasi politik, perempuan menunjukkan kapasitasnya sebagai agen perubahan di ruang publik.
Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Jatim terus memperkuat program pemberdayaan perempuan, melalui pelatihan kewirausahaan, akses pembiayaan UMKM, pendampingan digital, serta perlindungan sosial bagi ibu dan anak.
“Semangat Kartini adalah semangat untuk bangkit, berdikari, dan tak menyerah pada zaman. Dalam setiap krisis, perempuan Indonesia selalu mampu bangkit, menguatkan sekitarnya, dan memberi harapan baru,” pungkas Khofifah.