headlinejatim.com – Pada setiap titik awal kehidupan, ada satu sumber yang tak tergantikan: ibu. Dari rahimnya peradaban lahir, dari peluknya kehidupan dibentuk. Maka tak heran jika pada peringatan Hari Kesehatan Sedunia (World Health Day) tahun ini, dunia mengangkat tema mendalam: “Awal yang Sehat, Masa Depan Penuh Harapan” (Healthy Beginnings, Hopeful Futures).
Sejarah Hari Kesehatan Sedunia
Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April, merujuk pada hari berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang didirikan pada 7 April 1948. Dua tahun kemudian, sejak 1950, tanggal tersebut ditetapkan sebagai momen tahunan untuk meningkatkan kesadaran global tentang isu-isu kesehatan masyarakat.
Setiap tahun, WHO menetapkan tema yang mencerminkan tantangan atau kebutuhan paling mendesak dalam dunia kesehatan. Dari pandemi, kesehatan mental, perubahan iklim, hingga sekarang: hak ibu dan anak untuk memulai hidup dengan sehat.
Filosofi: Ibu Adalah Peradaban, Bayi Adalah Titik Awal Masa Depan
Dalam pandangan filsafat, seorang ibu adalah poros kehidupan, dan kesehatan bayi adalah simbol harapan yang tak ternilai. Menjaga kesehatan keduanya adalah menjaga kesinambungan semesta. Sebagaimana yang diungkapkan oleh filsuf Khalil Gibran:
“The mother is everything – she is our consolation in sorrow, our hope in misery, and our strength in weakness.”
Lebih dari sekadar pesan kemanusiaan, Islam pun menempatkan ibu dan anak pada posisi agung. Allah SWT berfirman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah…” (QS. Luqman: 14)
Dan juga:
“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh…” (QS. Al-Baqarah: 233)
Ayat-ayat ini menjadi landasan spiritual bahwa perlindungan kesehatan sejak kehamilan hingga masa awal pertumbuhan adalah amanah ilahi.
Tantangan Nyata, Harapan Bersama
Di Indonesia, angka kematian ibu dan bayi masih menjadi pekerjaan rumah besar. Namun dengan peringatan Hari Kesehatan Sedunia ini, diharapkan akan tumbuh komitmen nasional dan daerah untuk:
- Memperkuat layanan kesehatan ibu dan anak,
- Memperluas edukasi dan akses gizi,
- Menghapus stigma terhadap ibu hamil di daerah terpencil,
- Mengajak tokoh agama dan masyarakat menjadi agen perubahan.
Kegiatan di berbagai wilayah Indonesia telah dimulai sejak awal April:
a. pemeriksaan kehamilan gratis
b. seminar kehamilan sehat berbasis komunitas, hingga peluncuran aplikasi digital untuk konsultasi kesehatan ibu.
Momentum Refleksi dan Aksi
Hari Kesehatan Sedunia bukan sekadar seremoni, ia adalah momentum refleksi dan aksi global. Karena jika kita ingin melihat bangsa yang sehat dan kuat, maka kita harus mulai dari satu titik: kesehatan ibu dan anak.
Sebagaimana pepatah bijak mengatakan:
“Jika kau ingin membangun negeri yang besar, rawatlah ibunya, lindungilah bayinya.”
#HariKesehatanSedunia #AwalYangSehatMasaDepanPenuhHarapan #RahimIbuAdalahPeradaban #IslamCintaKesehatan #SehatAdalahIbadah
#KesehatanUntukSemua
#GenerasiSehatGenerasiBerkah
#SaveMothersAndBabies
#WorldHealthDay2025