headlinejatim.com – Pengabdian masyarakat “Pemberdayaan Generasi Z sebagai Agents of Change dan Menghilangkan Stigma Kanker melalui Kampanye Digital” digelar secara daring melalui platform Zoom. Acara ini diorganisir oleh PalliApis Care platform edukasi mengenai kanker dan AIDS. Kegiatan ini dihadiri 173 peserta dari Generasi Z dari berbagai provinsi di Indonesia serta Timor Leste Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Founder PalliApis Care, Ns. Alfi Syahri, S.Kep., M.K.M., yang juga mahasiswa doktor dan spesialis keperawatan medikal bedah di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga serta dosen di Institut Kesehatan Deli Husada.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi para peserta tentang pentingnya peran Generasi Z dalam menyebarkan informasi kesehatan, tentang pencegahan kanker. Gen Z, yang tumbuh di era perkembangan teknologi digital, memiliki kemampuan dalam menggunakan platform digital untuk menyampaikan informasi.
Dengan keterampilan tersebut, bisa menjadi agen perubahan dalam melawan stigma dan misinformasi terkait kanker. Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan YouTube media untuk menyebarkan pesan-pesan kesehatan secara cepat dan efektif. Dengan sifat interaktif dan visual yang menarik, platform ini mampu menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya kalangan rekan sebaya.
Penyebaran informasi yang cepat ini sangat diperlukan untuk kampanye pencegahan kanker, yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker. Berdasarkan data WHO tahun 2022, kanker menjadi salah satu masalah kesehatan global yang paling mendesak, hampir 20 juta kasus baru dan 9,7 juta kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, tercatat 408.661 kasus baru kanker dan 242.988 kematian pada tahun yang sama. Kanker payudara dan paru-paru menjadi jenis kanker yang paling umum.
Sementara itu, data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) juga menunjukkan bahwa di Timor Leste, terdapat 434 kasus kanker baru dan 355 kematian akibat kanker pada tahun 2020. Kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru-paru menjadi jenis kanker yang paling banyak ditemukan di negara tersebut Data ini menekankan pentingnya peran Generasi Z dalam membantu mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker melalui edukasi yang tepat baik secara nasional maupun internasional.
Alfi Syahri menuturkan, Pengabdian masyarakat ini juga membahas tantangan yang dihadapi Gen Z dalam menyebarkan informasi kesehatan. Salah satu tantangan terbesar yakni maraknya misinformasi terkait kanker di media sosial. Para peserta diingatkan untuk selalu memverifikasi informasi yang mereka terima dan pastikan konten yang disebarkan didasarkan pada bukti ilmiah yang valid. Literasi digital yang kuat menjadi kunci dalam menangkal mitos dan hoaks yang bisa menyesatkan masyarakat.
Generasi Z juga didorong untuk mengoptimalkan kreativitas mereka dalam mengemas kampanye pencegahan kanker dengan membuat konten yang relevan dan interaktif, seperti video edukatif, infografis, atau podcast, yang lebih mudah dipahami oleh khalayak. Dengan pendekatan yang menarik ini, pesan pencegahan kanker dapat disampaikan dengan lebih efektif, sehingga audiens lebih termotivasi untuk melakukan deteksi dini dan menjaga kesehatan.
Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu fokus utama dalam pengabdian ini. Generasi Z diharapkan bekerja sama dengan yayasan, lembaga kesehatan, institusi pendidikan, dan pemerintah untuk menciptakan kampanye pencegahan kanker yang efektif dan berkelanjutan. Menurut Alfi Syahri, Sinergi antara berbagai pihak ini penting untuk memperluas jangkauan kampanye kesehatan, sehingga pesan pencegahan kanker dapat disebarkan kepada lebih banyak orang, tandasnya.
Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan ide kreatif dalam menciptakan konten yang mendukung kampanye kesehatan. Diharapkan ide-ide tersebut bisa memperkaya kampanye pencegahan kanker dengan pendekatan yang lebih inovatif, serta menghilangkan stigma negatif yang seringkali melekat pada topik kanker.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan Generasi Z semakin menyadari peran mereka sebagai agen perubahan dalam masyarakat. Kampanye kesehatan yang kreatif dan berbasis teknologi digital diharapkan dapat menurunkan angka kejadian kanker, serta mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap deteksi dini.
Alfi Syahri menyampaikan, kolaborasi yang erat, penggunaan teknologi yang bijaksana, serta semangat inovasi dari Generasi Z diyakini menjadi kunci penting dalam mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker, baik di Indonesia maupun di Timor Leste tutup Alfi Syahri.