Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat meninjau normalisasi sungai Kalianak, Senin (29/12/2025).
Surabaya, headlinejatim.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek normalisasi Sungai Kalianak pada Senin (29/12/2025). Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelebaran sungai sepanjang 3 kilometer tersebut berjalan lancar demi mengentaskan masalah banjir dan rob yang menahun di kawasan Tambak Asri dan Kalianak.
Kembalikan Lebar Sungai ke 18,6 Meter
Dalam tinjauannya, Wali Kota Eri menegaskan bahwa kunci utama penanganan banjir di Surabaya Utara adalah mengembalikan lebar ideal sungai menjadi 18,6 meter. Saat ini, penyempitan sungai akibat bangunan liar dan sedimentasi menjadi pemicu utama meluapnya air saat debit tinggi.
Hingga tahap kedua ini, sebanyak 400 bangunan telah dibongkar dari total target 1.000 bangunan yang terdampak di sepanjang aliran sungai yang melintasi Kecamatan Krembangan dan Asemrowo tersebut.
Pendekatan Humanis, Warga Bongkar Mandiri
Eri Cahyadi mengapresiasi tinggi kesadaran warga yang secara sukarela membongkar bangunan mereka. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari pendekatan persuasif dan dialog dari hati ke hati, tanpa adanya paksaan atau tindakan represif.
“Saya matur nuwun sanget (terima kasih sekali) kepada warga. Ada rumah dua lantai senilai ratusan juta yang baru jadi, tapi pemiliknya ikhlas membongkar sendiri demi kepentingan umum. Inilah bukti bahwa warga Surabaya luar biasa jika diajak bicara baik-baik,” ujar Eri di lokasi.
Revitalisasi Fasilitas Umum dan Pembangunan Pelengsengan
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen tidak akan membiarkan fasilitas umum terbengkalai. Eri menjanjikan renovasi total bagi musala atau tempat ibadah yang terdampak normalisasi.
“Musala yang terdampak akan kami perbaiki menjadi lebih besar dan dibuat dua lantai agar warga lebih nyaman beribadah,” tegasnya.
Pasca-pembongkaran, Pemkot Surabaya segera melakukan pemasangan pelengsengan (dinding penahan sungai) untuk memperkuat infrastruktur drainase. Selain itu, kawasan bantaran akan ditata ulang agar lebih bersih, rapi, dan jauh dari kesan kumuh.
Transformasi Menjadi Destinasi Wisata
Lebih lanjut, Eri memproyeksikan kawasan Sungai Kalianak tidak hanya berfungsi sebagai pengendali banjir, tetapi juga potensi destinasi wisata baru bagi warga Surabaya.
“Setelah pelengsengan selesai, lingkungan akan kami tata. Targetnya tidak ada lagi kawasan kumuh. Kita bangun kota ini dengan hati dan gotong royong agar manfaatnya dirasakan semua lapisan masyarakat,” pungkasnya.






