Satu Bulan Banjir di Tanggulangin Sidoarjo Tak Kunjung Surut, Bupati Marahi Kontraktor Proyek Pompa

Sidoarjo, Headlinejatim.com– Masalah banjir menahun di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, kembali mencapai titik memprihatinkan. Hingga Sabtu sore (27/12/2025), genangan air di sejumlah desa dilaporkan belum juga surut meski sudah merendam permukiman warga selama hampir satu bulan.

Kondisi terparah terpantau di Desa Banjarasri dan Desa Kedungbanteng. Berdasarkan pantauan di lapangan, ketinggian air bervariasi mulai dari 35 sentimeter hingga mencapai 50 sentimeter, atau setinggi lutut orang dewasa.

Read More

Genangan air yang tak kunjung surut ini membuat aktivitas harian warga terganggu total. Beberapa warga bahkan terpaksa mengungsi ke Balai Desa hanya untuk tidur dan menggunakan fasilitas toilet (MCK).

Udin, salah satu warga Desa Banjarasri, mengeluhkan kondisi banjir tahun ini yang dirasa lebih parah dan lebih lama surutnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Iya, sudah satu bulan lebih banjir begini. Surutnya bisa dua bulan lebih. Bahkan tahun kemarin saya sampai harus tidur di mobil karena rumah tidak bisa ditempati,” ujar Udin saat ditemui pada Sabtu sore.

Meski sebagian besar warga sudah berupaya meninggikan lantai rumah mereka hingga 40 sentimeter, debit air yang terus meningkat setiap tahun membuat air tetap masuk dan merendam bagian dalam rumah.

Menanggapi kondisi ini, Bupati Sidoarjo, Subandi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Rumah Pompa Kedungpeluk. Dalam sidak tersebut, Bupati tampak geram setelah menemukan fakta bahwa pengerjaan proyek tersebut mengalami keterlambatan atau molor dari target yang ditentukan.

Bupati menegaskan bahwa rumah pompa tersebut seharusnya sudah mulai difungsikan sebagai sistem pengendalian banjir utama untuk wilayah Tanggulangin.

“Kalau seperti ini, kasihan masyarakat. Niat pemerintah adalah memberi pelayanan yang terbaik. Kontraktor yang dikasih pekerjaan oleh pemerintah seharusnya dikerjakan dengan baik. Masak harus ada sidak dan Bupati marah-marah dulu baru jalan,” tegas Subandi dengan nada kecewa.

Menurut Bupati, selain faktor cuaca dan masuknya musim hujan, keterlambatan infrastruktur rumah pompa ini menjadi penyebab utama mengapa air di wilayah Tanggulangin sulit dialirkan dan tetap menggenang di permukiman.

Sebagai langkah darurat untuk mengurangi penderitaan warga, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo kini mengambil beberapa langkah taktis yakni menambah unit pompa portabel di titik-titik genangan terparah, memastikan seluruh mesin pompa yang sudah ada bekerja maksimal 24 jam serta mengarahkan aliran air secara masif menuju muara atau laut untuk mempercepat penurunan debit banjir di desa terdampak.

Pemkab Sidoarjo berjanji akan terus memantau perkembangan di lapangan hingga kondisi benar-benar normal dan warga dapat kembali beraktivitas di rumah masing-masing.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *