Sidoarjo, Headlinejatim.com– Berawal dari sekadar hobi berkebun, Fatchul Izza, seorang guru ekstrakurikuler di Pondok elKISI Trawas, kabupaten Mojokerto, sukses mengubah lahan kosong menjadi ladang bisnis menjanjikan. Izza menyulap pekarangan rumahnya di Desa Bendotretek, Prambon, Sidoarjo, menjadi destinasi wisata edukasi petik buah melon premium.
Dengan memanfaatkan sistem green house, Izza membudidayakan berbagai varietas melon unggulan yang jarang ditemui di pasar tradisional. Konsep ini ternyata diminati masyarakat yang mencari pengalaman langsung memetik buah segar dari pohonnya.
“Berkebun melon ternyata lebih menguntungkan. Saya sudah beberapa kali panen dan merasa lebih cocok di bidang pertanian,” ujar Izza saat ditemui di kebunnya, Sabtu (27/12/2025).
Pada musim panen, Izza memperkenalkan varietas Diva 099, benih melon asal Vietnam yang tergolong baru di Indonesia. Melon ini memiliki keunggulan pada tingkat kemanisan yang mencapai 15 brix, jauh di atas rata-rata melon lokal.
Sebelumnya, Izza juga sukses mengembangkan empat varietas premium lainnya, yakni:
- Sweet Hami Blues
- Sweet Aprilia
- Sweet Lavender
- Imthanom (asal Thailand)
Berbeda dengan petani pada umumnya yang bergantung pada tengkulak, Izza memilih jalur agro-tourism. Pengunjung tidak hanya datang untuk membeli, tetapi juga mendapatkan edukasi mengenai cara menanam dan merawat melon.
Indah, salah satu pelanggan setia asal Krian, mengaku selalu menantikan masa panen di green house milik Izza. Menurutnya, kualitas buah di sini jauh lebih baik dibanding supermarket.
“Anak saya paling senang kalau bisa ikut memetik sendiri. Pengalamannya berbeda, lebih segar dan edukatif untuk anak-anak,” tutur Indah.
Ke depan, Izza berharap kebunnya bisa menjadi pusat pembelajaran pertanian bagi generasi muda. Ia ingin mematahkan stigma bahwa pertanian itu kotor dan tidak menguntungkan.
“Saya ingin kebun ini jadi tempat belajar yang seru, terutama untuk anak-anak, agar mereka lebih dekat dengan dunia pertanian dan mengenal ragam varietas melon sejak dini,” pungkasnya.






