Dari Kolam Renang ke Podium SEA Games: Kisah Martina Ayu Pratiwi
GRESIK, Headlinejatim.com– Gemuruh podium SEA Games Thailand 2025 menjadi saksi lahirnya seorang bintang baru olahraga Indonesia. Martina Ayu Pratiwi, atlet triathlon asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tampil gemilang dengan torehan 7 medali sekaligus, terdiri dari 5 emas dan 2 perak. Prestasi itu mengantarkannya menyandang julukan “Ratu Triathlon asal Gresik”.
Namun, jalan Martina menuju puncak prestasi tak selalu mulus. Sedikit yang tahu, atlet berusia 21 tahun ini sempat berada di persimpangan karier. Saat masih duduk di bangku SMA, Martina nyaris meninggalkan dunia olahraga yang telah digelutinya sejak kecil. Renang, cabang yang membesarkan namanya, hampir ia tinggalkan sepenuhnya.
Titik balik itu datang pada Juli 2022. Sang pelatih renang melihat potensi lain dalam diri Martina dan menawarkan tantangan baru: beralih ke triathlon, cabang olahraga yang menggabungkan renang, bersepeda, dan lari.
“Waktu itu saya merasa tertantang. Triathlon punya tiga cabang sekaligus, capek tapi seru. Dari situ saya tertarik dan akhirnya pindah ke triathlon,” kenang Martina.
Keputusan berani itu menjadi awal perjalanan emasnya. Dari seorang perenang, Martina harus beradaptasi dengan tuntutan fisik dan mental yang jauh lebih berat. Latihan panjang dan disiplin ketat menjadi makanan sehari-hari. Sejak awal 2025, Martina masuk dalam program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) bersama tim triathlon Indonesia.
Selama tiga bulan, ia menjalani latihan intensif di Bangka Belitung. Cuaca ekstrem, rasa lelah, hingga tekanan jelang pertandingan menjadi ujian yang harus dilewati.
“Kami latihan tidak peduli panas, hujan, angin, capek, dan nervous. Semua dijalani bersama,” ujarnya.
Kerja keras itu terbayar lunas di SEA Games Thailand 2025. Martina turun di tujuh nomor lomba dan berhasil naik podium di seluruh nomor tersebut. Puncaknya, ia meraih medali emas di nomor triathlon individual putri, nomor paling bergengsi yang sejak awal menjadi target pribadinya.
“Target saya memang emas di triathlon individual. Alhamdulillah bisa tercapai,” katanya.
Meski kini berlatih di Pasir Putih, Situbondo, Martina mengaku Gresik tetap menjadi rumah yang tak tergantikan. Kota Pudak adalah tempat ia menempa diri sejak kelas 4 SD hingga lulus SMA, membentuk karakter dan mental juaranya.
Prestasi di SEA Games bukanlah akhir perjalanan. Martina telah memasang target lebih tinggi. Asian Games 2026 menjadi tujuan berikutnya, disusul ambisi memperbaiki peringkat dunia demi membuka peluang tampil di Olimpiade Los Angeles 2028.
“SEA Games ini baru awal. Saya ingin terus berkembang dan membawa Indonesia bersaing di level dunia,” tuturnya.
Dari kolam renang sederhana hingga podium tertinggi SEA Games, kisah Martina Ayu Pratiwi menjadi bukti bahwa keberanian untuk mencoba hal baru, ditambah kerja keras dan ketekunan, mampu mengantarkan mimpi menjadi nyata.






