GRESIK, headlinejatim.com — Luapan Sungai Kali Lamong kembali merendam wilayah selatan Kabupaten Gresik. Setelah sempat surut selama sekitar satu bulan, banjir kembali terjadi akibat meningkatnya debit air kiriman dari wilayah hulu pada Minggu (21/12/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik mencatat, kenaikan debit air mulai terpantau signifikan sejak pukul 06.00 WIB. Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sungai menyebabkan aliran air mengalir deras ke wilayah Gresik hingga akhirnya meluap ke jalan dan permukiman warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gresik, F.X. Driatmiko Herlambang, mengatakan bahwa banjir yang terjadi merupakan banjir luapan murni akibat air kiriman. Hingga saat ini, kondisi banjir terpantau stagnan dan masih dalam pemantauan petugas di lapangan.
“Luapan Kali Lamong disebabkan meningkatnya debit air kiriman dari wilayah hulu. Air meluap ke jalan dan permukiman warga, namun kondisinya masih terpantau stabil,” ujar Driatmiko, Senin (22/12)
Berdasarkan data BPBD, banjir merendam delapan desa yang tersebar di dua kecamatan. Di Kecamatan Balongpanggang, enam desa terdampak meliputi Desa Dapet, Sekarputih, Wotansari, Karang Semanding, Banjar Agung, dan Pucung. Genangan air merendam jalan lingkungan, jalan poros desa, 42 rumah warga, serta sekitar 49 hektare lahan persawahan dengan ketinggian air antara 5 hingga 30 sentimeter.
Sementara di Kecamatan Benjeng, banjir melanda dua desa dan berdampak pada fasilitas umum, lima rumah warga, serta sekitar 50 hektare persawahan. Ketinggian air di wilayah ini dilaporkan mencapai hingga 35 sentimeter.
Driatmiko memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Meski demikian, BPBD bersama unsur terkait terus melakukan pemantauan intensif terhadap Tinggi Muka Air (TMA) Kali Lamong untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan.
Hal senada disampaikan Kapolsek Balongpanggang AKP Wiwit Mariyanto. Ia menjelaskan bahwa banjir kali ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan di wilayah Mojokerto dan Kabupaten Jombang yang berada di hulu Kali Lamong.
“Beberapa desa terendam akibat air kiriman dari wilayah tetangga. Kami perkirakan jika tidak ada hujan susulan, air akan mulai surut dalam waktu dekat,” ujarnya.
Kembalinya banjir ini menjadi perhatian serius mengingat kejadian serupa sebulan lalu sempat melumpuhkan aktivitas warga dan menyebabkan kerugian besar, terutama di sektor pertanian. Pihak berwenang pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi, terutama jika hujan kembali mengguyur wilayah hulu sungai.






