SURABAYA, headlinejatim.com – Di hadapan mahasiswa Muhammadiyah, Anggota DPD RI/MPR RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menekankan peran penting generasi muda di era digital saat ini. Hal itu disampaikan LaNyalla saat melakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kadin Institute Gedung Graha Kadin Jatim, Selasa (9/12/2025).
Dalam paparannya, LaNyalla menekankan bahwa Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati bukan sekadar sebagai konsep normatif, tetapi sebagai pedoman dalam bertindak dan mengambil keputusan.
Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyoroti tantangan bangsa di tengah perkembangan teknologi, terutama terkait polarisasi media sosial, maraknya informasi palsu, serta krisis kepercayaan publik kepada institusi negara. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadi agent of balance dengan menyebarkan narasi positif, menjaga etika digital dan tetap mengutamakan semangat persatuan.
Ketua DPD RI ke-5 itu menilai, mahasiswa Muhammadiyah memiliki keunggulan moral serta intelektual yang perlu dikembangkan untuk menjadi motor penggerak perubahan sosial.
“Mahasiswa Muhammadiyah dikenal kritis, independen dan memiliki basis ideologi yang kuat. Itulah modal penting untuk menjaga nilai kebangsaan, sekaligus mendorong pembaruan di tengah perubahan zaman,” kata LaNyalla.
Menurut LaNyalla, pemahaman kebangsaan yang kuat menjadi fondasi penting bagi mahasiswa Muhammadiyah untuk terlibat dalam isu-isu publik, baik sebagai akademisi, aktivis sosial maupun calon pemimpin masa depan.
“Kader Muhammadiyah harus hadir dengan gagasan, bukan hanya kritik. Empat Pilar Kebangsaan harus dan wajib menjadi pegangan kalian untuk berkontribusi secara konstruktif,” ujar LaNyalla.
Sebagai generasi penerus bangsa, LaNyalla menekankan agar mahasiswa Muhammadiyah harus menjadikan Empat Pilar Kebangsaan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
” Empat Pilar Kebangsaan ini harus jadi pedoman kalian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kelak, karena kalian adalah generasi penerus bangsa, penerima tongkat estafet kepemimpinan ke depan,” tutup LaNyalla.






