Gresik, headlinejatim.com – Transformasi digital dalam pelayanan agen kapal di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, membawa angin segar bagi para pelaku usaha kepelabuhanan. Kini, seluruh proses administrasi yang sebelumnya dilakukan secara manual telah beralih ke sistem online, yang dinilai jauh lebih cepat, praktis, dan transparan.
Ketua Indonesia Shipping Agencies Association (ISAA) Gresik, M Hasan Mudiono, menyampaikan bahwa layanan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik telah mengalami peningkatan signifikan berkat digitalisasi.
“Semuanya semakin mudah, karena sudah menggunakan sistem online. Bahkan bisa dikerjakan dari rumah atau kantor masing-masing agen, kecuali saat sistem mengalami gangguan,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).
Hasan menegaskan bahwa penerapan sistem online ini sangat membantu kinerja agen kapal, karena mempercepat proses pengurusan dokumen dan mengurangi potensi kendala di lapangan.
Menurutnya, sistem ini juga mendorong terwujudnya pelayanan yang lebih akuntabel dan efisien. “Dengan sistem digital, semuanya jadi lebih transparan. Tidak ada lagi birokrasi berbelit atau ketergantungan pada perantara,” tambahnya.
Peningkatan kualitas layanan ini sekaligus menepis berbagai isu miring yang sebelumnya beredar, termasuk tudingan adanya praktik tidak sehat di lingkungan agen kapal. ISAA Gresik memastikan bahwa situasi di lapangan kondusif dan seluruh aktivitas berjalan normal.
“Tidak ada kendala berarti dalam pelayanan agen kapal di Pelabuhan Gresik. Semua berjalan lancar, termasuk dukungan dari petugas KSOP,” kata Hasan.
Senada dengan itu, Penasehat ISAA Gresik, Anno Hidayat, menyebut bahwa saat ini terdapat 96 agen kapal yang aktif beroperasi di Pelabuhan Gresik, dan seluruhnya merasakan dampak positif dari sistem pelayanan berbasis digital.
“Semua aktivitas agen kapal berjalan lancar. Kami mengapresiasi langkah digitalisasi ini karena memangkas waktu dan meningkatkan efisiensi,” tutupnya.
Dengan kemudahan ini, ISAA Gresik berkomitmen terus memperkuat sinergi dengan seluruh stakeholder pelabuhan guna menciptakan ekosistem usaha yang sehat, modern, dan responsif terhadap kebutuhan pengguna jasa.