Bogor, headlinejatim.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) resmi mengambil alih penuh pengelolaan operasional dan pemeliharaan (O&M) Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nias berkapasitas 25 megawatt (MW). Serah terima pengelolaan dari PT Tripatra Engineers and Constructors serta PT PLN Indonesia Power Services (IPS) kepada anak usaha PLN NP, yakni PLN Nusantara Power Services (NPS), digelar di Bogor pada Kamis (17/7).
Langkah ini menandai penyelesaian penuh transisi pengelolaan PLTMG Nias ke PLN NP, setelah sebelumnya aset pembangkit telah dialihkan sejak 1 Januari 2023 sebagai bagian dari transformasi Holding–Subholding di tubuh PLN.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah, menegaskan pentingnya pengambilalihan ini bagi sistem kelistrikan di Pulau Nias yang selama ini sangat bergantung pada PLTMG tersebut.
“PLTMG Nias adalah tulang punggung kelistrikan di wilayah ini. Dengan pengelolaan penuh oleh PLN NP, kami berkomitmen menghadirkan keandalan dan efisiensi yang lebih baik bagi masyarakat Nias,” ujar Ruly.
Ruly menambahkan, kehadiran NPS sebagai operator baru akan memperkuat kualitas layanan kelistrikan, seiring kesiapan tim teknis PLN NP dalam mengelola pembangkit dengan kompleksitas tinggi.
Hal senada disampaikan Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN NP, Komang Parmita. Ia menekankan bahwa proses transisi tidak hanya soal alih kelola, tetapi juga proses pembelajaran dan peningkatan kapabilitas.
“PLTMG Nias menggunakan mesin MAN yang memiliki karakteristik operasional khusus. Kami yakin NPS mampu mempertahankan bahkan meningkatkan performa pembangkit ini,” ungkap Komang.
PLTMG Nias sendiri telah beroperasi sejak 2019 dan menjadi penopang utama sistem kelistrikan di wilayah tersebut, menyumbang lebih dari 60% kebutuhan listrik Pulau Nias dengan catatan Equivalent Availability Factor (EAF) di atas 92%.
Direktur Utama NPS, Jakfar Sadiq, menyampaikan bahwa PLTMG Nias kini menjadi lokasi ke-15 dalam portofolio pengelolaan perusahaan, dengan total 55 unit mesin PLTMG yang dioperasikan.
“Kami tengah menyelesaikan instalasi simulator PLTMG sebagai sarana pelatihan teknis bagi operator. Tujuannya untuk menjaga efisiensi dan keandalan sebagaimana yang telah dibangun oleh Tripatra dan IPS,” jelas Jakfar.
Dalam acara tersebut, penghargaan juga diberikan kepada mitra sebelumnya. Direktur Asset Solution PT Tripatra, Suraji Nugroho, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi selama enam tahun.
“PLTMG Nias adalah proyek pembangkit pertama kami di wilayah terpencil. Kami bangga bisa berkontribusi dan berharap kerja sama dapat terus berlanjut dalam proyek-proyek lainnya,” kata Suraji.
Dengan beban puncak kelistrikan Nias yang saat ini mencapai 40,7 MW dan daya mampu sistem sebesar 70,5 MW, keberadaan PLTMG Nias sangat krusial dalam menjaga pasokan listrik yang stabil dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
PLN NP melalui NPS menyatakan siap melanjutkan legacy pengelola sebelumnya, sekaligus mengakselerasi transformasi menuju sistem pembangkitan yang lebih modern, tangguh, dan berkelanjutan di kawasan kepulauan Indonesia.