MALANG, headlinejatim.com— PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menggelar pelatihan khusus untuk memperkuat kapasitas fisik, mental, dan karakter petugas pelayanan teknik (Yantek) dari seluruh penjuru provinsi. Kegiatan bertajuk Pembinaan Mental dan Fisik ini berlangsung selama tiga hari di kawasan latihan militer Rindam V/Brawijaya, Lawang, Kabupaten Malang.
Sebanyak 200 petugas teknik yang mewakili lebih dari 4.900 personel Yantek di wilayah kerja PLN UID Jatim ambil bagian dalam pelatihan intensif ini. Program ini merupakan bagian dari transformasi strategis PLN dalam mencetak sumber daya manusia unggul dan berintegritas, terutama untuk garda terdepan pelayanan kelistrikan.
“Petugas Yantek adalah wajah PLN di lapangan. Di tangan mereka, keberlangsungan layanan untuk 14,3 juta pelanggan dan lebih dari 40 juta warga Jawa Timur dipertaruhkan. Mereka harus sigap, tangguh, dan punya integritas tinggi,” tegas Ahmad Mustaqir, General Manager PLN UID Jawa Timur.
Dalam sesi pembukaan, seluruh peserta menerima penyematan pakaian dinas lapangan (PDL) hijau sebagai simbol kesiapan menjalani proses pembinaan. Pelatihan melibatkan materi kedisiplinan, pembentukan karakter, serta pembekalan mental dalam menghadapi kondisi darurat atau tekanan di lapangan.
Sinergi PLN dan TNI: Membangun Karakter Tangguh
Sinergi PLN dengan Rindam V/Brawijaya menjadi elemen penting dalam pelaksanaan diklat ini. Pelatihan dirancang menyerupai program semi-militer yang mengedepankan kedisiplinan, ketahanan fisik, loyalitas, dan rasa tanggung jawab nasional.
Menurut Letkol Ahmad Amin, S.H., pelatihan seperti ini menjadi kebutuhan mendesak di tengah era yang semakin menantang, baik dari sisi teknologi maupun pergeseran nilai sosial.
“Tantangan pelayanan publik saat ini tidak hanya teknis. Petugas PLN juga harus tahan tekanan, punya semangat kebangsaan, dan tetap menjunjung tinggi etika profesi. Di sinilah pentingnya pembinaan karakter,” ujar Letkol Ahmad.
Listrik sebagai Hak Publik, Pelayanan Harus Tangguh
Dalam konteks pelayanan publik, PLN memandang listrik bukan sekadar komoditas, tetapi hak dasar masyarakat. Karena itu, keandalan sistem dan respons cepat petugas menjadi indikator utama keberhasilan pelayanan.
Diklat ini menjadi langkah awal dalam membangun budaya kerja yang tidak hanya profesional, tetapi juga people-oriented. Pelatihan serupa rencananya akan digelar rutin dan diperluas cakupannya agar seluruh petugas teknik di Jawa Timur memiliki standar kompetensi yang merata.
PLN UID Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi pada kualitas SDM sebagai ujung tombak transformasi sektor ketenagalistrikan nasional. Dengan SDM yang kuat secara fisik, mental, dan karakter, PLN yakin dapat menjawab berbagai tantangan dalam menyediakan listrik yang andal dan berkeadilan.