MAGETAN, headlinejatim.com – Upaya memperkuat ketahanan sosial berbasis kearifan lokal terus digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Salah satunya melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dalam rangka Penguatan Local Wisdom yang digelar di Lapangan Mako Yonko 463 Kopasgat, Magetan, (28/10). Kegiatan ini dihadiri ribuan masyarakat Magetan dan sekitarnya serta menjadi ruang perjumpaan budaya, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Sebelum pagelaran seni dimulai, ratusan pelajar SMA dan SMK se-Kabupaten Magetan bersama masyarakat mengikuti Sosialisasi Anti Narkoba yang disampaikan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim). Edukasi ini bertujuan membentengi generasi muda dari ancaman penyalahgunaan narkoba sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan berkarakter.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur, Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM., dalam sambutannya menegaskan bahwa pentas seni dan budaya memiliki peran strategis dalam membentuk karakter bangsa dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
“Pentas seni bukan hanya sekadar hiburan atau tontonan, tetapi juga menjadi tuntunan. Di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan jati diri bangsa yang harus terus kita rawat dan diwariskan kepada generasi muda,” ujar Eddy Supriyanto.
Ia menambahkan, organisasi kemasyarakatan memiliki posisi penting sebagai garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial dan melestarikan budaya lokal di tengah tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang semakin cepat.
“Melalui penguatan kapasitas ormas, kita ingin membangun ketahanan sosial yang berkelanjutan, mempererat kohesi masyarakat, serta menciptakan sinergi yang solid antara pemerintah dan masyarakat,” tambahnya.
Selain penguatan nilai kebudayaan, kegiatan ini juga membawa dampak ekonomi yang nyata. Kepala Bakesbangpol Jatim mengapresiasi kehadiran pelaku UMKM dan pedagang kaki lima (PKL) yang turut meramaikan acara dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
“Kegiatan budaya seperti ini tidak hanya memperkuat identitas sosial, tetapi juga membuka ruang ekonomi rakyat. UMKM dan PKL ikut tumbuh, dan inilah wujud nyata kebersamaan yang produktif,” katanya.
Lebih dari 1.000 penonton memadati area halaman Mako Yonko 463 Kopasgat Magetan. Antusiasme masyarakat terlihat sejak awal hingga akhir acara, menyatu dalam alur pentas seni yang sarat pesan kebangsaan, persatuan, dan kecintaan terhadap budaya lokal.
Kepala Bakesbangpol Jatim juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas instansi yang memungkinkan terselenggaranya pagelaran budaya berskala besar tersebut dengan aman dan meriah.
“Kolaborasi ini menunjukkan komitmen kita bersama dalam merawat budaya Jawa sebagai kekuatan sosial masyarakat Jawa Timur. Terima kasih kepada seluruh warga yang hadir dan memeriahkan acara ini. Semoga pagelaran budaya seperti ini terus menjadi ruang kebersamaan, edukasi, dan kebanggaan bagi kita semua,” tutupnya.
Melalui perpaduan antara pentas seni, edukasi anti narkoba, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, kegiatan ini menjadi bukti bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan penguatan karakter generasi muda dan ketahanan sosial.
Semangat kebersamaan yang terbangun di Magetan diharapkan menjadi energi positif dalam menjaga harmoni sosial dan merawat kearifan lokal sebagai fondasi pembangunan Jawa Timur yang berkelanjutan.






