headlinejatim.com —Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur terus memperkuat upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan menggandeng organisasi kemasyarakatan. Salah satunya melalui kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang digelar di Aula KH Hasyim Asy’ari, Gedung MWCNU Bungah lantai 2, Kabupaten Gresik, Sabtu (6/12/2025).
Kegiatan ini dihadiri Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Much. Abdul Qodir, serta jajaran pengurus NU tingkat Bungah. Tampak hadir Rais Syuriyah MWCNU Bungah KH. Ir. Muhammad Hamdan, Ketua Tanfidziyah MWCNU Bungah KH. M. Ala’uddin, pengurus harian PAC Muslimat NU dan Fatayat NU Bungah, hingga perwakilan PAC IPNU–IPPNU, GP Ansor, Banser, dan LTNU MWCNU Bungah.
Mewakili Kepala Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Analis Kebijakan Ahli Muda Khamim, S.H., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemitraan antara pemerintah daerah dan Nahdlatul Ulama dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkoba.
“P4GN bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan keterlibatan aktif organisasi kemasyarakatan. NU memiliki basis massa yang kuat dan berperan penting dalam membangun kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda dan perempuan nahdliyin,” ujarnya.
Ia menambahkan, komitmen bersama ini diharapkan mampu melahirkan gerakan nyata di tingkat akar rumput guna menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan bebas dari jerat narkoba. “Sinergi ini sekaligus memperkuat persaudaraan dan ketahanan sosial dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, pemateri pertama Letkol Czi Muhammad Luthfi menyoroti peran strategis organisasi kemasyarakatan sebagai penyalur aspirasi rakyat sekaligus penjaga stabilitas sosial dan politik.
“Ormas memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas politik. Melalui kemitraan dengan unsur intelijen, potensi konflik sosial dan radikalisme yang kerap disusupi peredaran narkoba dapat dicegah sejak dini,” kata Luthfi.
Menurutnya, deteksi dini berbasis analisis IPOLEKSOSBUDHANKAM menjadi early warning system yang penting bagi pemerintah dalam mengantisipasi potensi instabilitas sosial dan politik.
Pemateri kedua, Nova Auliyatul Faida, M.D., mengupas tuntas faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba yang kerap terjadi di tengah masyarakat. Ia menyebut stres, tekanan lingkungan pergaulan, serta mudahnya akses narkoba sebagai pemicu utama.
“Pencegahan narkoba adalah tanggung jawab bersama sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009,” jelas Dokter Nova.
Ia juga mengingatkan dampak serius penyalahgunaan narkoba, mulai dari gangguan fungsi otak dan jantung, meningkatnya kriminalitas, hingga menurunnya produktivitas ekonomi.
“Gejala fisik seperti tremor, mata merah, dan penurunan berat badan harus diwaspadai sejak dini agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” pungkasnya.






