GRESIK, headlinejatim.com– PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia menyusul kebijakan pemerintah menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk sebesar 20 persen. Langkah ini dilakukan untuk mendukung kebutuhan musim tanam akhir tahun sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa perusahaan bergerak cepat memastikan ketersediaan pupuk hingga ke pelosok daerah, baik melalui jalur darat maupun laut. Upaya ini juga menjadi bentuk nyata dukungan terhadap kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani.
“Hari ini kita memastikan seluruh rantai pasok berjalan baik, mulai dari pabrik, gudang, hingga truk pengangkut. Pupuk yang kita kirim sudah mengikuti HET baru yang turun 20 persen,” ujar Rahmad saat kegiatan Pelepasan Pengiriman Pasokan Pupuk Subsidi di Kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Rabu (29/10).
Dalam kegiatan tersebut, Pupuk Indonesia melalui anak usahanya Petrokimia Gresik melepas secara simbolis pengiriman 145 ton pupuk subsidi yang terdiri dari 30 ton urea, 60 ton NPK, 30 ton ZA, dan 25 ton pupuk organik. Pupuk tersebut dikirim ke sejumlah gudang di Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi untuk memenuhi kebutuhan petani setempat.
Rahmad menegaskan bahwa kebijakan penurunan harga ini akan meningkatkan keterjangkauan pupuk bagi petani, sehingga dapat mendorong produktivitas sektor pertanian.
“Kebijakan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo yang sangat peduli pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan. Pemerintah meminta kami mencari model bisnis baru agar pupuk bisa dijual dengan harga lebih murah, namun tetap berkualitas,” jelasnya.
Pupuk Indonesia memastikan kebijakan HET baru telah terintegrasi dalam sistem Integrasi Pupuk Bersubsidi (i-Pubers) sejak 22 Oktober 2025. Selain itu, seluruh kios dan titik serah sudah menampilkan stiker HET terbaru agar petani dapat menebus pupuk dengan harga resmi dan transparan.
Hingga 28 Oktober 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 1,52 juta ton pupuk bersubsidi atau sekitar 73,9 persen dari total alokasi Jawa Timur tahun 2025. Untuk wilayah Kabupaten Gresik sendiri, tercatat 24.144 ton pupuk telah disalurkan dari total alokasi 42.960 ton.
Secara nasional, Pupuk Indonesia menyiapkan stok 1,05 juta ton pupuk subsidi yang dapat dimanfaatkan oleh petani terdaftar di seluruh Indonesia. Di Jawa Timur, perusahaan menyiapkan 167.646 ton, termasuk untuk wilayah Gresik sebesar 32.019 ton.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, menambahkan bahwa ketersediaan pupuk yang stabil menjadi kunci utama dalam menjaga produktivitas pertanian.
“Kami terus menjaga keandalan produksi dan kualitas pupuk agar petani dapat menanam dengan optimal. Pupuk yang tersedia tepat waktu akan memperkuat ketahanan pangan nasional,” kata Daconi.
Sebagai BUMN yang mendapat mandat untuk memproduksi dan menyalurkan pupuk subsidi, Pupuk Indonesia berkomitmen menjalankan prinsip 7T – tepat jenis, jumlah, waktu, tempat, mutu, harga, dan sasaran – agar kebutuhan petani terpenuhi dengan baik.
Melalui berbagai program seperti Rembuk Tani dan pendampingan digitalisasi pertanian, Pupuk Indonesia juga terus mendorong peningkatan pemahaman petani terhadap penggunaan pupuk yang efisien dan berkelanjutan.






