headlinejatim.com —Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Tim Penggerak (TP) PKK kembali menggelar prosesi wisuda bagi 1.379 lulusan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) bertempat di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Rabu (22/10/2025). Program ini dikhususkan bagi orang tua untuk meningkatkan kualitas pengasuhan, khususnya pada anak usia 0-5 tahun.
Sebanyak 1.379 wisudawan dan wisudawati ini berasal dari empat kecamatan dengan rincian, Kecamatan Mulyorejo sebanyak 352 orang, Kecamatan Sukolilo 529 orang, Kecamatan Kenjeran 282 orang, dan Kecamatan Bulak 216 orang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh perguruan tinggi yang mendampingi program SOTH. Disisi lain, ia menekankan agar program ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi berkelanjutan dengan pendampingan setelahnya.
Wali Kota Eri meminta TP PKK, bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) untuk memastikan adanya peningkatan konkret pada anak setelah orang mengikuti SOTH.
“Setelah mengikuti program SOTH dan diwisuda, saya mau tahu peningkatan apa yang terjadi pada anaknya. Misalnya, mengenai berat badan sebelum mengikuti berapa setelahnya berapa, ini harus terukur,” ujar Wali Kota Eri.
Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri ini, berharap orang tua yang sudah dinyatakan lulus dari SOTH bisa membimbing anaknya dengan baik hingga meraih cita-citanya.
“Saya berdoa semua anak-anak Kota Surabaya bisa mendapatkan pendampingan terbaik dari orang tuanya untuk mencapai kesuksesan di masa depan,” tandasnya.
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, mengatakan bahwa untuk mencapai wisuda ini, para bunda harus mengikuti 14 kali pertemuan dengan materi berbeda-beda.
“Sebelum diwisuda ini mereka harus mengikuti 14 kali pertemuan dengan materi-materi yang berbeda. Kalau tidak mengikuti selama 14 kali pertemuan, maka dia dinyatakan tidak lulus,” jelas Rini.
Rini menyebut para lulusan SOTH sebagai “bunda-bunda hebat” karena telah meluangkan waktu dan tenaga untuk terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik. Program SOTH yang didukung oleh 17 universitas ini terbukti memberikan dampak positif.
“Saya sangat senang, karena banyak bunda-bunda yang bercerita kalau dulu dalam mendidik dan mengarahkan anak suka marah-marah. Tetapi, ketika mendapatkan materi dari SOTH menjadi lebih sabar. Masyaallah, ini adalah sesuatu yang luar biasa menurut kami,” ungkap Rini.
Setelah SOTH yang fokus pada anak usia 0-5 tahun, Rini Indriyani juga memperkenalkan program lanjutan, yaitu Kelas Remaja Orang Tua Tangguh, Kreatif, dan Mandiri (Kemangi), yang akan menyasar orang tua dengan anak usia 10-18 tahun, untuk memastikan pendampingan anak remaja tetap optimal.
“Selanjutnya kami juga akan menyasar orang tua yang memiliki anak usia 10-18 tahun. Karena usai remaja adalah usia penuh dengan gejolak sehingga tetap harus diarahkan dengan benar,” terangnya.
Terakhir, Rini berpesan kepada para bunda agar senantiasa menjadi support system terbaik dan tidak lelah mendoakan putra-putrinya. “Tetap menjadi mama yang keren dan asyik, ya Bunda untuk anak-anaknya,” pungkasnya.