Setahun Prabowo-Gibran: Pupuk Indonesia Swasembada Pangan

GRESIK, headlinejatim.com— Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting bagi sektor pangan nasional. PT Pupuk Indonesia (Persero), sebagai salah satu ujung tombak ketahanan pangan, mencatat sederet capaian strategis dalam mendukung visi besar pemerintah menuju swasembada pangan.

Langkah reformasi yang diambil pemerintah di sektor pupuk terbukti membuahkan hasil. Melalui pembenahan tata kelola dan efisiensi distribusi, Pupuk Indonesia berhasil mempercepat penyaluran pupuk subsidi sekaligus mendekatkan akses pupuk langsung ke tangan petani.

Read More

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan selama setahun terakhir telah mengubah lanskap distribusi pupuk subsidi di Indonesia.

“Tata kelola pupuk subsidi kini jauh lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Ini bukan sekadar perubahan administratif, tetapi langkah nyata menuju kemandirian pangan nasional,” ujar Rahmad, Selasa (20/10).

Salah satu terobosan besar yang mendorong percepatan ini adalah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025, yang berhasil menyederhanakan 145 regulasi terkait pupuk subsidi. Lewat regulasi ini, pemerintah memperkenalkan empat titik serah distribusi pupuk—mulai dari pengecer, koperasi, gapoktan, hingga pokdakan—yang memudahkan petani mendapatkan pupuk saat dibutuhkan.

Hasilnya nyata. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penyaluran pupuk subsidi nasional dimulai tepat pada 1 Januari 2025, seiring dengan awal musim tanam. Hingga 19 Oktober 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 6,14 juta ton pupuk subsidi, atau sekitar 64% dari total alokasi nasional sebesar 9,55 juta ton. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya: naik 10% dari 2024 dan melonjak 23% dari 2023.

Capaian ini menjadi bagian penting dalam mendorong peningkatan produktivitas pertanian. Bahkan, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Presiden Prabowo menyebut 2025 sebagai “tonggak sejarah baru” dalam sektor pangan Indonesia. Produksi beras nasional mencatat rekor tertinggi, dan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, Indonesia kembali mengekspor beras ke berbagai negara.

Pupuk Indonesia pun menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan. Fokus perusahaan tak hanya pada penyaluran, tetapi juga menjamin ketersediaan pupuk subsidi hingga ke tingkat pengecer, agar petani bisa menebus pupuk dengan mudah—terutama pada masa-masa krusial musim tanam.

“Kami akan terus mengawal kebijakan pemerintah dengan konsisten dan bertanggung jawab. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, BUMN, dan petani, kita bukan hanya mengejar swasembada, tapi juga membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi kekuatan baru di sektor pangan global,” tutup Rahmad

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *