3 Tahun Beruntun Juara, PGPI Kokoh di Puncak Voli Putri Indonesia

GRESI K, headlinejatim.com – Tim bola voli putri Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia (PGPI) kembali menegaskan dominasinya di kancah voli nasional setelah menjuarai Grand Final Livoli Divisi Utama 2025. Bertanding di GOR Ki Mageti, Kabupaten Magetan, Sabtu (18/10/2025) malam, PGPI menang telak atas TNI AU Electric dengan skor 3-0 (25-16, 25-22, 25-12).

Kemenangan ini menandai keberhasilan PGPI mempertahankan gelar juara untuk ketiga kalinya secara beruntun, setelah sebelumnya meraih gelar serupa pada tahun 2023 dan 2024.

Read More

Secara keseluruhan, ini merupakan gelar keempat bagi tim binaan perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia tersebut sejak pertama kali menjuarai kompetisi pada 2005.

Sejak awal pertandingan, PGPI tampil dominan. Dipimpin oleh pemain andalan seperti Mediol Stiovanny Yoku dan Shella Bernadetha, PGPI langsung menekan pertahanan TNI AU Electric.

Permainan disiplin dan strategi matang membuat mereka unggul jauh di set pertama dan mengamankannya dengan skor 25-16.

Set kedua menjadi momen paling menegangkan. TNI AU sempat memberikan perlawanan sengit dan bahkan unggul dalam beberapa fase permainan. Namun, PGPI menunjukkan kedewasaan bermain dan mental juara saat mampu membalikkan keadaan di poin-poin kritis dan merebut set kedua dengan skor tipis 25-22.

Memasuki set ketiga, PGPI semakin tidak terbendung. Fokus TNI AU terlihat menurun dan permainan mereka tak lagi sekompak sebelumnya. PGPI memanfaatkan momen itu untuk menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 25-12.

Pelatih PGPI, Ayub Hidayat, mengapresiasi kerja keras dan kedisiplinan anak asuhnya sepanjang turnamen. Ia menilai performa PGPI di final mencerminkan mental juara dan kedalaman skuad yang dimiliki timnya.

“Alhamdulillah, ini hasil dari persiapan panjang dan konsistensi latihan. Anak-anak bermain dengan hati dan taktik yang tepat. Mereka tahu bagaimana bertahan di saat sulit dan tetap tenang,” ujar Ayub usai pertandingan.

Selain gelar juara, PGPI juga memborong sejumlah penghargaan individu. Mediol Yoku dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) dan Best Outside Hitter, sementara Geofanny Eka Cahyaningtys terpilih sebagai Best Middle Blocker, serta Ajeng Nur Cahaya menyabet gelar Best Setter.

Di sisi lain, pelatih TNI AU, Alim Suseno, mengakui keunggulan PGPI namun tetap memberikan apresiasi kepada para pemain mudanya yang telah berjuang maksimal.

“Kami banyak menurunkan pemain muda, dan ini jadi pengalaman penting buat mereka. PGPI sangat solid dan pantas menang. Kami akan belajar dari kekalahan ini,” kata Alim.

Dengan kemenangan ini, Petrokimia Gresik Pupuk Indonesia tak hanya mempertahankan gelar, tetapi juga memperkokoh posisinya sebagai kekuatan utama bola voli putri Indonesia. Dominasi tiga tahun berturut-turut ini menunjukkan bahwa PGPI bukan sekadar tim juara, tetapi simbol konsistensi, regenerasi, dan kekuatan kolektif di level tertinggi kompetisi nasional.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *