GRESIK, headlinejatim.com – Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Swasta Kabupaten Gresik menggelar kegiatan kolaboratif selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Oktober 2025, di Pulau Bawean. Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam membentuk generasi muda yang visioner, berkarakter, dan mencintai budaya lokal.
Mengusung tema Membangun Solidaritas Kepala Sekolah dan Mencetak Pelajar Visioner Berbasis Bawean Local Wisdom, acara ini diikuti oleh lebih dari 150 siswa pengurus OSIS dari SMA Swasta se-Kabupaten Gresik. Kegiatan ini menjadi momentum sinergi antara dunia pendidikan dan kearifan lokal Bawean.
Rangkaian kegiatan yang dikemas dalam bentuk Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) berlangsung di tiga sekolah di Pulau Bawean, yakni SMA Islamiyah Tambak, SMA Muhammadiyah 2 Sangkapura, dan SMA Umar Mas’ud.
Selain pelatihan kepemimpinan dan diskusi, peserta juga mengikuti aktivitas luar ruang yang mengenalkan kekayaan budaya dan alam Bawean, seperti kunjungan ke Danau Kastoba, Air Terjun Laccar, Mombhul, dan Pulau Gili Noko.
Ketua MKKS SMA Swasta Gresik, Agus Syamsudin, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar pelatihan biasa.
“Kami ingin mencetak pelajar yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap nilai-nilai lokal. Ini adalah bagian dari misi kami dalam membentuk generasi yang kuat dan visioner,” ujarnya saat pembukaan kegiatan pada Kamis (9/10).
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari kepala sekolah dan tokoh masyarakat setempat. Mochamad Hanifan Syah Setia, Kepala SMA Umar Mas’ud sekaligus tuan rumah acara, menyebut bahwa momentum ini penting untuk memperkuat kebersamaan antar sekolah.
“Ini bukan agenda rutin biasa. Kami bangga menjadi bagian dari semangat membangun pendidikan Gresik yang berkualitas dan berakar pada budaya,” katanya.
Abdul Adhim, perwakilan Yayasan Pembangunan Pulau Bawean, memberikan apresiasi atas kehadiran para peserta.
“Selamat datang di Bawean. Kami berharap pengalaman ini membuka mata dan hati anak-anak muda untuk mencintai serta mengangkat potensi daerahnya,” pesannya.
Peserta pun merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Keisya, siswa dari salah satu SMA swasta di Gresik, mengaku senang bisa mengikuti LDKS di tempat yang unik.
“Saya belajar banyak hal baru, terutama tentang budaya Bawean, dan mendapat teman dari berbagai sekolah. Seru dan sangat berkesan,” ujarnya.
Kegiatan MKKS ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman yang membentuk karakter. Sinergi antara pendidikan dan kearifan lokal seperti ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.