Sinergi Indospring dan Guru SMK Gresik Jawab Tantangan Dunia Kerja Lewat Program Guru Sinau Industri

GRESIK, headlinejatim.com— Puluhan guru SMK dari berbagai sekolah di Kabupaten Gresik mengikuti program Guru Sinau Industri (GSI) yang digelar oleh PT Indospring Tbk, produsen suku cadang otomotif terkemuka di Indonesia.

Program ini menjadi jembatan strategis antara dunia pendidikan dan industri, guna menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai di era industri 4.0.

Read More

GSI merupakan hasil kolaborasi antara PT Indospring Tbk dan Tim Koordinasi Daerah Rumah Vokasi Kabupaten Gresik, dengan dukungan dari Disnaker Gresik, Sekretariat Daerah, Apindo, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Gresik, serta sejumlah mitra industri.

Direktur PT Indospring Tbk, Bob Budiono, mengapresiasi antusiasme para guru dalam mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, program GSI tidak hanya mengenalkan teknologi terbaru, tetapi juga membangun pemahaman bersama tentang budaya kerja industri dan kesiapan menghadapi perubahan.

“Program ini menjembatani perbedaan kultur antara sekolah dan industri. Sinergi semacam inilah yang akan menciptakan lulusan siap kerja,” ujarnya.

Sebelumnya, PT Indospring juga telah menjalankan program Sekolah Indostri di sejumlah SMK, seperti SMK PGRI dan SMK Semen Gresik. Program tersebut dinilai efektif dalam meningkatkan keterampilan dan wawasan siswa terhadap dunia kerja nyata.

“Pelatihan GSI diawali dengan pembekalan selama satu minggu di lingkungan pabrik. Para guru mempelajari langsung proses kerja industri, penerapan teknologi mutakhir, serta standar keselamatan dan efisiensi produksi, ” terang Bob.

Program dilanjutkan dengan kunjungan balik tim industri ke sekolah-sekolah peserta, untuk memastikan integrasi budaya kerja dan teknologi industri dalam proses pembelajaran.

Sementara itu, Ketua Kadin Jawa Timur, Ade Putranto, menilai program ini sebagai terobosan yang layak menjadi contoh nasional.

“Ini merupakan kegiatan perdana di Indonesia. Semoga bisa menginspirasi sekolah dan industri lain, khususnya di Jawa Timur,” ujarnya.

Ia menambahkan GSI sebagai langkah awal perubahan pendidikan vokasi, dengan guru sebagai kunci transformasinya.

Dukungan juga datang dari Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Akhmad Washil, yang menegaskan pentingnya penyesuaian kurikulum vokasi dengan kebutuhan industri modern, termasuk penguasaan otomasi dan teknologi robotik.

“Saya berharap semakin banyak perusahaan yang membuka akses pembelajaran dan pemagangan bagi para guru,” ujarnya.

Dewan Pengarah Rumah Vokasi Gresik, Aminatul Habibah, menambahkan bahwa pendidikan vokasi harus terus beradaptasi dengan perkembangan industri. Ia menekankan bahwa peningkatan kompetensi guru adalah kunci untuk menekan angka pengangguran.

“Lulusan yang kompeten hanya bisa dihasilkan dari guru yang relevan dengan dunia industri,” tegasnya.

Manager IR & GA PT Indospring Tbk, Dias Pipit Chusairy, juga menyebut bahwa program GSI membawa manfaat langsung bagi perusahaan.

“Melalui program ini, kami mendapat lulusan yang tidak hanya siap dilatih, tapi juga siap kerja. Ini adalah langkah strategis menciptakan budaya kerja industri sejak di bangku sekolah,” ungkapnya.

Program Guru Sinau Industri menjadi bukti nyata pentingnya link and match antara dunia pendidikan dan industri. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa tenaga kerja berkualitas hanya bisa lahir dari sinergi yang kuat, visi yang sejalan, dan kesiapan untuk tumbuh bersama.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *