Bojonegoro, headlinejatim.com– Upaya mencegah peredaran narkoba dan menekan praktik premanisme terus digencarkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kali ini, sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika serta Prekursor Narkotika (P4GN-PN) dan Anti Premanisme digelar di Pendopo Malowopati, Kabupaten Bojonegoro, Kamis (3/7/2025).
Kegiatan yang mencakup wilayah kerja Bakorwil II Bojonegoro—yakni Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Gresik, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Mojokerto, dan Kota Mojokerto—dibuka langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono. Turut hadir unsur Komisi A DPRD Jatim, BNNP Jawa Timur, Polda Jatim, tokoh pemuda, serta perwakilan ormas dari delapan kabupaten/kota.
Generasi Muda Jadi Fokus Pencegahan
Dalam sambutannya, Bupati Setyo Wahono mengapresiasi langkah Bakesbangpol Jatim yang menghadirkan sosialisasi ini di Bojonegoro. Menurutnya, ancaman narkoba perlu diwaspadai, terutama bagi generasi muda.
“Kami sangat mengkhawatirkan dampak narkoba terhadap anak-anak muda. Bahaya narkoba bukan hanya merusak fisik dan mental, tapi juga mengancam masa depan generasi penerus,” tegasnya.
969 Desa di Jatim Masuk Zona Rawan Narkoba
Sementara itu, Kabid Ekososbud Bakesbangpol Jatim, Agus Imantoro, mewakili Kepala Bakesbangpol Jatim Edi Supriyanto, mengingatkan bahwa narkoba dan premanisme merupakan dua ancaman serius bagi ketahanan bangsa.
Ia memaparkan data mencengangkan dari Badan Narkotika Nasional (BNN): 25 desa di Jawa Timur masuk kategori bahaya narkoba, sementara 944 desa lainnya dalam kategori waspada.
“Jawa Timur punya potensi besar menjadi center of gravity ekonomi nasional. Tapi kalau narkoba dan premanisme dibiarkan, stabilitas akan terganggu dan investor bisa menjauh. Kita harus tanggap dan bertindak bersama,” ujar Agus.
Enam Rangkaian Sosialisasi di Daerah Rawan
Kegiatan di Bojonegoro ini merupakan bagian dari enam rangkaian sosialisasi P4GN-PN dan Anti Premanisme yang digelar Bakesbangpol Jatim di sejumlah daerah rawan, antara lain Pamekasan, Malang, Jember, dan Madiun.
Untuk memperkuat materi, acara menghadirkan narasumber dari BNNP Jawa Timur, Direktorat Kriminal Umum Polda Jatim, serta tokoh masyarakat yang konsisten dalam pemberantasan narkoba dan menjaga keamanan wilayah.
Melalui sosialisasi lintas sektor ini, Pemerintah Jawa Timur berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat dalam menolak narkoba, memutus rantai praktik premanisme, serta memperkuat iklim kondusif bagi pembangunan dan investasi daerah.