GRESIK, headlinejatim.com– Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Desa Kedungpring, Kecamatan Balungpanggang berlangsung penuh keseruan. Warga di belahan selatan Gresik ini, menampilkan berbagai atraksi budaya dari seluruh penjuru Nusantara.
Selain menjadi bentuk penghormatan kepada para pahlawan pejuang kemerdekaan, acara ini juga menjadi ajang ekspresi kreativitas, gotong royong, dan kebersamaan warga dalam merayakan kemerdekaan.
Karnaval ini diawali dengan penampilan seni barongsai yang mengundang antusiasme warga. Tepat di belakangnya, warga yang mengenakan pakaian tradisional Tionghoa membawa suasana meriah dan penuh semangat.
Puluhan miniatur budaya Nusantara, mulai dari rumah adat Minangkabau, pasukan kerajaan Majapahit, hingga reog Ponorogo, ikut diarak dengan bangga. Semua ini melambangkan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.
Keunikan lain dari karnaval kali ini adalah bahwa seluruh miniatur tersebut dibuat secara swadaya oleh warga setempat dengan biaya mencapai puluhan juta rupiah per unit.
Tak hanya itu, anak-anak, remaja, hingga lansia turut berpartisipasi dengan kostum adat dari berbagai daerah, menari mengikuti irama musik tradisional, semakin menambah semarak suasana karnaval.
Antusiasme warga sangat luar biasa. Banyak dari mereka yang rela berdesak-desakan untuk menyaksikan langsung berbagai atraksi seni dan budaya yang ditampilkan.
Priyono, Kepala Desa Kedungpring, menjelaskan bahwa karnaval tahunan kali ini mengusung tema “Kebudayaan, Perjuangan, Pendidikan, dan Tanpa Sound Horeg.”
Menurutnya, karnaval ini merupakan cara warga merayakan kemerdekaan dengan memperlihatkan betapa beragam dan indahnya Indonesia.
“Ini adalah cara kami merayakan kemerdekaan dengan memperlihatkan betapa beragam dan indahnya Indonesia.”
Mia, peserta mengatakan merasa sangat bangga bisa ikut berpartisipasi dalam karnaval ini. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan, acara ini juga menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia. I
“Ini adalah momen yang sangat spesial untuk kami bisa mengenakan kostum tradisional dan menari bersama dengan masyarakat.” Ujarnya.
Lono, salah satu penonton mengatakan
karnaval Agustusan ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semua miniatur budaya yang ditampilkan sangat luar biasa dan menggambarkan kekayaan budaya Nusantara.
“Kami datang dari desa sebelah untuk melihat langsung karnaval ini, dan saya rasa ini adalah cara yang sangat tepat untuk merayakan kemerdekaan, ” ujarnya.
Selain menjadi ajang perayaan kemerdekaan, karnaval ini juga berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada generasi muda dan wisatawan.
