Jombang, headlinejatim.com — Dalam rangka memperingati bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, PLN UP3 Mojokerto sukses memastikan keandalan pasokan listrik pada kegiatan nasional Penanaman Jagung Serentak Bersama Santri yang dilaksanakan di lahan Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif mendukung program swasembada pangan nasional yang melibatkan berbagai elemen strategis bangsa, termasuk lembaga pendidikan berbasis pesantren.
Acara yang diselenggarakan serentak di berbagai pondok pesantren di seluruh Indonesia ini dihadiri langsung oleh Wakapolri, Komjen Dedi Prasetyo, yang turut melakukan penanaman jagung bersama para santri.
Dalam sambutannya, Wakapolri, Komjen Dedi Prasetyo, menyampaikan bahwa sektor pertanian menjadi bagian penting dalam mewujudkan ketahanan nasional, baik pangan maupun ekonomi. “Penanaman jagung oleh santri ini adalah bentuk kontribusi nyata pondok pesantren terhadap swasembada pangan nasional. Dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk PLN sebagai penyedia infrastruktur vital, kita wujudkan kemerdekaan yang semakin nyata dan merata,” ujar Komjen Dedi.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menegaskan bahwa pondok pesantren siap menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, tidak hanya di bidang keagamaan namun juga ekonomi dan pertanian. “Pesantren harus menjadi pilar kemandirian umat. Listrik yang andal sangat membantu kami dalam berbagai aktivitas, termasuk mendukung sektor pertanian di lingkungan pesantren,” kata Gus Kikin.
PLN melalui UP3 Mojokerto hadir secara langsung melalui dukungan teknis kelistrikan demi kelancaran kegiatan ini. Muhammad Syafdinnur, Manajer PLN UP3 Mojokerto, yang turut hadir di lokasi menyampaikan komitmen PLN dalam mendukung program ketahanan pangan dan pemerataan pembangunan, khususnya menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-80. “PLN siap menjadi garda terdepan dalam mendukung swasembada pangan nasional dan pembangunan merata. Melalui keandalan listrik, kami ingin kemerdekaan benar-benar dirasakan oleh seluruh rakyat, termasuk para santri dan masyarakat pesantren,” ujar Syafdinnur.
PLN percaya bahwa energi listrik bukan hanya alat penerang, tapi juga motor penggerak ekonomi, pendidikan, dan ketahanan bangsa. Dukungan pada kegiatan strategis seperti ini menjadi bukti nyata bahwa PLN hadir untuk rakyat dan kedaulatan nasional.
